Barcelona membuka peluang menjual aset klub untuk yang keempat kalinya. Penjualan tersebut diproyeksikan membawa dana segar 100 juta euro (Rp 1,5 triliun).
Barcelona dihantam utang 800 juta euro (Rp 12 triliun) akibat manajemen buruk di era Josep Maria Bartomeu. Kondisi keuangan semakin sulit akibat pandemi COVID-19 yang mengurangi sebagian besar pendapatan klub.
Joan Laporta, yang kini memegang tampuk kepemimpinan Barcelona, menawarkan economic levers untuk mengatasi krisis finansial klub. Istilah yang populer disebut 'tuas ekonomi' itu dilakukan dengan menjual aset-aset klub demi mendapat dana segar di tengah pembatasan keuangan.
Barcelona sudah mengaktifkan tiga 'tuas ekonomi' berupa penjualan hak siar televisi sebesar 25 persen selama 25 tahun, serta 24,5 persen saham Barca Studios. Los Cules total meraup 700 juta euro yang sebagian besar digunakan untuk belanja pemain.
Barcelona sudah mengeluarkan 153 juta euro (Rp 2,7 triliun) untuk membeli lima pemain. Paling baru, Barca merekrut Jules Kounde dari Sevilla seharga 50 juta euro (Rp 869 miliar).
Menukil laporan Mundo Deportivo, Barcelona menyetujui aktivasi economic levers keempat berupa penjualan tambahan 25 persen dari Barca Studios. Keuntungan yang didapat diperkirakan mencapai 100 juta euro.
Ada tiga tawaran yang datang untuk mengakuisisi 25 persen dari Barca Studios. Pertama dari Socios.com yang sudah membeli 24,5 persen saham Barca Studios, kemudian dari perusahaan Israel Ownix, dan satu lagi dirahasiakan.
'Tuas ekonomi' keempat diharapkan mampu meyakinkan LaLiga terkait kondisi Barcelona saat ini. Blaugrana ingin mendaftarkan para pemain baru mereka menjelang musim baru, tapi belum ada kepastian dari otoritas Liga Spanyol.
Tidak hanya itu, Barcelona juga bisa mendatangkan pemain baru lagi apabila 'tuas ekonomi' keempat diaktifkan. Los Cules sudah dikaitkan dengan beberapa pemain, antara lain Cesar Azpilicueta, Marcos Alonso, serta Bernardo Silva.
Simak Video "Video Hansi Flick: Barcelona Unik"
(bay/mrp)