Vinicius Junior kerap jadi korban pelecahan berbau rasial. Dia meminta pelaku dihukum seberat-beratnya, termasuk dilarang datang lagi ke stadion.
Vinicius belum lama ini jadi korban rasisme yang dilakukan oknum suporter Atletico Madrid sebelum laga Derby Madrid September lalu. Suporter Atletico menyanyikan chant yang menyamakan Vinicius dengan monyet.
Alhasil, pihak Real Madrid saat itu melayangkan protes ke LaLiga untuk menindak aksi tak terpuji tersebut. Hingga saat ini LaLiga terus melakukan pengusutan atas kasus tersebut.
Sayangnya, bukan sekali ini Vinicius menerima perlakuan serupa, karena dia juga mendapatkannya beberapa kali sejak memperkuat Real Madrid. Ini membuktikan bahwa rasisme memang belum bisa dihapus dari Spanyol.
Bahkan sebelum laga kontra Atletico, Vinicius disindir agar jangan joget-joget seperti monyet oleh Presiden Asosiasi Agen Spanyol Pedro Bravo.
Terkait pelecehan dari suporter, VInicius cuma meminta pelakunya dihukum seberat mungkin, yakni dilarang untuk menonton pertandingan langsung di stadion seumur hidup.
"Anda harus menerima akibatnya karena menyakiti orang lain. Sulit untuk mengatakan bahwa rasisme di sepakbola akan usai karena masih banyak orang yang melakukannya. Tapi saya percaya masih banyak orang baik ketimbang orang jahat," ujar Vinicius Junior di ESPN.
"Semua orang-orang yang melakukan harus dihukum. Jika mereka suka menonton sepakbola, maka fans Atletico itu harus dilarang datang ke stadion seumur hidupnya," Vinicius menambahkan.
"Itu akan membuat mereka menderita karena konsekuensi tindakannya dan akan merenunginya."
(mrp/adp)