Tahun 2010, Lionel Messi kedapatan menggelapkan pajak. Inspektur pajak Spanyol melansir, kalau Messi bersama ayahnya, Jorge membuat perusahaan palsu di Belize dan Uruguay (yang mana negara-negara bebas pajak) demi menyembunyikan penghasilan dari image rights alias penjualan hak citra diri Messi.
Setelah persidangan di tahun 2016, Messi dan ayahnya masing-masing dikenai denda 1,7 juta Euro dan 1,3 juta Euro serta hukuman penjara 21 bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Messi dan ayahnya tidak masuk penjara. Karena di Spanyol, untuk jenis kejahatan ini, jika hukumannya di bawah dua tahun maka orang tersebut tidak diharuskan masuk penjara kalau itu merupakan pelanggaran pertama.
Namun, jika individu yang bersalah sudah menjadi terpidana di Spanyol, aturan tersebut tidak berlaku. Artinya jika Messi melakukan kejahatan lain di negara tersebut, dia dapat masuk penjara meskipun hukumannya di bawah dua tahun.
Selain Messi, beberapa pemain Barcelona seperti Javier Mascherano, Alexis Sanchez, dan Adriano Correia membayar denda total sekitar 7 juta Euro atas kelakukan mereka menipu otoritas pajak walau kasusnya beda dengan Messi.
Surat kabar Spanyol El Confidencial menerbitkan audio dan dokumen pada tahun 2022 yang menunjukkan kemungkinan kesepakatan antara Kosmos, perusahaan milik Gerard Pique, dan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF).
Kesepakatan itu akan mendatangkan komisi jutaan USD kepada Pique atas bantuannya dalam menggelar ajang Piala Super Spanyol ke Arab Saudi. Pemerintah Spanyol saat ini sedang menyelidiki hal tersebut. Oh iya, Pique sebelumnya juga kena kasus penggelapan pajak pada periode 2008-2010. Selengkapnya baca di sini.
Sampai kapan citra Barcelona terus tercoret?
(aff/krs)