Barca Rayakan Titel Juara, Xavi Ungkap Momen Tersulitnya

Barca Rayakan Titel Juara, Xavi Ungkap Momen Tersulitnya

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Minggu, 21 Mei 2023 15:00 WIB
Soccer Football - LaLiga - FC Barcelona v Real Sociedad - Camp Nou, Barcelona, Spain - May 20, 2023 FC Barcelona coach Xavi is thrown in the air by his players as they celebrate winning LaLiga after the match REUTERS/Albert Gea
Foto: REUTERS/ALBERT GEA
Barcelona -

Barcelona merayakan sukses memenangi LaLiga 2022/2023 usai dikalahkan Real Sociedad. Pelatih Barca Xavi Hernandez mengungkapkan momen terberatnya di musim ini.

Barca menyerah 1-2 dari Sociedad di Camp Nou, Minggu (21/5) dinihari WIB. Sepasang gol Mikel Merino dan Alexander Sorloth cuma dibalas sekali oleh Robert Lewandowski di pengujung permainan.

Kendati demikian, kekalahan itu tidak memengaruhi Barcelona karena sudah mengunci titel juara liga sejak pekan lalu. Usai pertandingan melawan Sociedad, Barcelona mengangkat trofi juara LaLiga di depan puluhan ribu pendukungnya yang memenuhi stadion.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Itu adalah titel LaLiga pertama Barcelona dalam empat musim. Barcelona memenangi persaingan dengan rival abadinya, Real Madrid, dan Atletico Madrid.

Xavi Hernandez begitu gembira karena kesuksesan Barcelona ini menandai bahwa dia sukses membungkam kritik. Xavi juga mengungkapkan momen terberatnya di musim ini yaitu kekalahan 1-3 di markas Real Madrid pada Oktober silam.

ADVERTISEMENT

"Titel liga ini sangat penting bagi saya secara pribadi karena anda selalu memiliki tekanan. Selama ini juga ada banyak kritik buat saya. Saya tahu sudah tahu apa yang saya hadapi, dan saya tahu tingkat kesulitannya dan seberapa besar ekspektasinya," ujar Xavi di AS.

"Ada momen-momen yang sangat sulit. Kekalahan di Bernabeu sangat berat dan saya menjalani momen yang sulit. Setelah pertandingan itu ada sebuah pembicaraan dengan para pemain dan saya pikir setelahnya segalanya mulai berubah."

Kekalahan Barca di El Clasico tersebut membuat Xavi mendapatkan beragam kritik. Namun, setelahnya Barcelona justru melaju kencang dengan tidak terkalahkan dalam 13 pertandingan untuk mengambil alih kendali persaingan.

"Anda menderita tiga kali lipat sebagai seorang pelatih karena anda bertanggung jawab atas segalanya. Momen terburuk adalah ketika anda merasa anda tidak dipercaya. Tapi memang wajar ada kritik, tapi lingkungan di Barca itu kejam," lanjut dia.

"Ini adalah sebuah malam perayaan dan kegembiraan. Saya berterima kasih kepada presiden, yang merekrut saya, staf, dan kepada fans. Ini adalah tahun-tahun yang spektakuler," imbuh Xavi Hernandez.




(rin/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads