Kasus Rasisme Vinicius: Pemerintah Brasil Ancam Ambil Tindakan Hukum

Kasus Rasisme Vinicius: Pemerintah Brasil Ancam Ambil Tindakan Hukum

Bayu Baskoro - Sepakbola
Rabu, 24 Mei 2023 07:30 WIB
Soccer Football - Copa del Rey - Quarter Final - Real Madrid v Atletico Madrid - Santiago Bernabeu, Madrid, Spain - January 26, 2023 Real Madrids Vinicius Junior celebrates after the match REUTERS/Violeta Santos Moura
Vinicius Junior jadi korban rasisme di Liga Spanyol. (Foto: REUTERS/VIOLETA SANTOS MOURA)
Madrid -

Kasus rasisme yang menimpa Vinicius Junior di Spanyol bikin geram pemerintah Brasil. Negeri Samba siap ambil langkah hukum mengatasi masalah tersebut.

Vinicius mendapat cacian bernuansa rasial saat Real Madrid bertandang ke markas Valencia, Minggu (21/5/2023). Winger El Real itu dicemooh dengan kata-kata 'monyet' dari fans tuan rumah.

Ini bukan kali pertama Vinicius menjadi sasaran diskriminasi rasial di Spanyol. Pemain Brasil itu pun menuding Liga Spanyol saat ini sudah dikuasai orang-orang rasis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Real Madrid turun tangan atas kasus rasisme yang menimpa Vinicius Junior. Los Blancos mengajukan laporan ke Kejaksaan Spanyol dengan menyebut aksi itu sebagai ujaran kebencian.

Kekecewaan juga disampaikan pemerintah Brasil. Menteri Kehakiman Brasil, Flavio Dino, sedang mempertimbangkan untuk mengadopsi prinsip ekstrateritorialitas atas serangan rasis kepada Vinicius di Spanyol.

ADVERTISEMENT

Prinsp ekstrateritorialitas memungkinkan untuk menerapkan hukum Brasil dalam kasus kejahatan terhadap warga Brasil di luar negeri. Aturan tersebut sudah tercantum dalam undang-undang hukum Brasil.

"Prinsip ekstrateritorialitas ada dalam KUHP, berasal dari permintaan Menteri Kehakiman. Pemulihan ekstrem dalam kasus kejahatan terhadap warga Brasil, yang dapat berguna jika otoritas berwenang yang awalnya tidak bertindak," kata Dino, dilansir dari Marca.

"Ini dapat berfungsi sebagai tanggapan untuk serangan yang tidak adil terhadap warga negara (Brasil). Masalah ekstrateritorialitas masih dalam analisis dan bergantung pada serangkaian faktor," sambungnya.

"Saya hanya mengingatkan Anda bahwa itu ada dalam KUHP, karena ada yang mempertanyakan penyebutan yang saya buat sebagai tindakan ekstrim. Saya kira berguna bagi semua orang untuk mengetahui tentang keberadaan perlindungan hak-hak orang Brasil ini. Omong-omong, prinsipnya juga ada di Spanyol dan negara lain," pungkasnya.




(bay/rin)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads