Pep Guardiola merasakan tekanan yang jauh lebih besar di Barcelona dibandingkan di Manchester City. Guardiola bisa paham dengan pengunduran diri Xavi Hernandez.
Xavi telah memutuskan akan meninggalkan kursi pelatih Barca di akhir musim nanti, lebih cepat setahun dari kontraknya. Pengumuman itu dilakukan tidak lama setelah kekalahan di laga kandang melawan Villarreal 3-5, sehingga Blaugrana kian tercecer dari persaingan titel Liga Spanyol.
Xavi mengungkapkan, Barca membutuhkan perubahan. Sekalipun Xavi sukses mengantar timnya memenangi gelar LaLiga dan Piala Super Spanyol di 2022/23.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum menukangi Man City, Pep Guardiola pernah menghabiskan empat musim yang sukses di Barcelona. Guardiola memenangi total 14 piala, termasuk sekali treble di 2008/09. Kendati demikian, Guardiola mengklaim sorotan yang dia terima di Barca tidak sebanding dengan klub manapun.
"Kita tidak bisa membandingkan tekanan di Inggris dengan Spanyol, berdasarkan pengalaman saya," sahut Guardiola di Metro. "Di sana tekanannya seribu kali lebih tinggi dan lebih berat dibandingkan di sini."
Baca juga: Joao Felix Cedera, Diprediksi Absen Sebulan |
"Di sini, bagi para manajer, adalah sebuah tempat yang nyata, sudah pasti. Ada banyak pertandingan, enam konferensi pers sepekan, setiap tiga hari anda punya satu pertandingan. Itu banyak," sambung mantan pembesut Bayern Munich ini.
"Namun, tekanan yang anda rasakan di Barcelona itu tidak sebanding dengan klub lain. Saya toh bisa sepenuhnya memahami keputusan Xavi," Guardiola menambahkan.
(rin/pur)