Hadirnya Mbappe Bikin Madrid Condong ke Kiri

Hadirnya Mbappe Bikin Madrid Condong ke Kiri

Putra Rusdi K - Sepakbola
Rabu, 04 Sep 2024 21:30 WIB
MADRID, SPAIN - SEPTEMBER 01: Kylian Mbappe of Real Madrid CF celebrates his second goal against Real Betis Balompie during the La Liga week4 football match between Real Madrid CF and Real Betis Balompie at the Santiago Bernabeu stadium on September 01, 2024 in Madrid, Spain. (Photo by Federico Titone/Anadolu via Getty Images)
Foto: Anadolu via Getty Images/Anadolu
Madrid -

Kehadiran Kylian Mbappe bikin serangan Real Madrid lebih condong ke sektor kiri. Bek kanan Los Blancos Dani Carvajal tak masalah dengan hal itu.

Madrid kedatangan Kylian Mbappe pada musim panas ini. Penyerang asal Prancis ini datang dengan status free transfer usai kontraknya habis di Paris Saint-Germain habis.

Hadirnya Mbappe diharapkan bisa menambah ketajaman Madrid. Mengingat reputasi Mbappe sebagai mesin gol di Ligue 1 dengan enam kali menjadi top score.

Namun sosok Mbappe justru membuat lini depan Madrid seolah tak seimbang di awal musim ini. Penyerang 25 tahun in nyaman bergerak di sektor kiri karena membuat dirinya bisa melakukan cut inside.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada pemain Madrid dengan tipe serupa Mbappe yaitu Vinicius Jr, Rodrygo. Hal ini membuat serangan Madrid condong di kiri pada awal musim ini.

Hal tersebut diakui oleh pemain senior Madrid, Dani Carvajal. Carvajal yang berposisi sebagai bek kanan malah terbantu dengan kondisi ini.

ADVERTISEMENT

Ia punya lebih banyak ruang di kanan karena serangan Madrid banyak berkuat di kiri. Pemain asal Spanyol ini yakin kondisi takkan mempengaruhi taktik yang dijalankan Madrid. Pasalnya, pelatih Madrid, Carla Ancelotti, memberi banyak kebebasan dalam menyerang.

"Jelas bahwa ketiganya (Mbappe, Rodrygo, dan Vinicius) merasa nyaman bermain di sisi kiri - tetapi tahun lalu saya memiliki banyak ruang di sisi sayap dan itu sangat meningkatkan permainan menyerang saya," ujar Carvajal dikutip dari The Athletic.

"Tahun ini, saya rasa tidak akan ada masalah. Saat Anda tidak menguasai bola, Anda harus terstruktur, tetapi saat Anda menguasai bola, pelatih memberi kami lebih banyak kebebasan. Sistemnya terserah pelatih, dialah yang memutuskan," jelasnya.




(pur/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads