Hansi Flick mulanya ditanya soal kans Lamine Yamal memenangi Ballon d'Or 2025. Tapi Pelatih Barcelona itu malah berkomentar sampai soal respek dengan hadir ke acara.
Ajang penghargaan individu top sepakbola, Ballon d'Or, akan digelar pada 22 September 2025 esok. Nominasinya telah diumumkan pada 7 Agustus lalu.
Dari daftar yang ada, dua nama yang paling dijagokan memenangi kategori pesepakbola pria terbaik adalah Lamine Yamal dan Ousmane Dembele. Yamal membawa Barca meraih treble domestik musim lalu, juga mengantar Spanyol juara Piala Eropa 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ballon d'Or Jadi Mimpi Terbesar Lamine Yamal |
Sementara Dembele memimpin Paris Saint-Germain menyapu semua gelar domestik, juga membawa tim memenangi Liga Chanmpions. Nyaris dia mengantarkan PSG menjuarai Piala Dunia Antarklub 2025, namun kandas di final.
Pelatih Barcelona Hansi Flick percaya kalaupun Yamal gagal jadi pemain terbaik tahun ini versi Ballon d'Or, masa depannya masih amat cerah. Ada peluang bagus pemain 18 tahun tersebut di tahun-tahun berikutnya.
Flick kemudian membahas perihal kehadiran di ajang itu, yang disebutnya penting untuk menghormati para pemenang. Ini diduga menyindir Real Madrid, yang memutuskan tak akan datang untuk kali kedua beruntun.
Baca juga: Real Madrid Boikot Ballon d'Or Lagi |
"Saya tak tahu. Suatu hari kita akan melihatnya, dia akan memenanginya suatu hari nanti," kata Flick dikutip Football Espana.
"Tapi untuk hadir di sana itu menjaga rasa hormat. Anda harus pergi ke sana, menunjukkan respek ke para pemenang dan itu sangatlah penting."
"Anda mesti menunjukkan rasa hormat ke para pemenang. Siapapun yang menang, pantas mendapatkannya," imbuhnya.
Musim lalu Madrid sudah memboikot Ballon d'Or. Pemilik 15 gelar Liga Champions itu merasa Vinicius Junior lebih pantas menang ketimbang Rodri. Madrid bahkan melepas penghargaan lain-lainnya.
(raw/nds)