Emosional Bicarakan Referendum Catalunya, Pique Siap Mundur dari Timnas Spanyol

Emosional Bicarakan Referendum Catalunya, Pique Siap Mundur dari Timnas Spanyol

Randy Prasatya - Sepakbola
Senin, 02 Okt 2017 08:53 WIB
Foto: David Ramos/Getty Images
Barcelona - Gejolak tengah terjadi di Catalunya menyusul referendum. Bek Barcelona Gerard Pique siap mengambil langkah terkait timnas Spanyol demi tanah kelahirannya itu.

Masyarakat Catalunya nekat melakukan pemungutan suara pada Minggu (1/10/2017) waktu setempat untuk mengklaim kemerdekaan dari Spanyol. Pemerintah Spanyol sendiri sejak awal tegas menolak referendum dan menyebutnya ilegal untuk digelar.

Hal itulah yang memicu bentrok masyarakat Catalunya dengan kepolisian Spanyol. Dikabarkan ada puluhan korban luka-luka akibat baku hantam dengan aparat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Barcelona, yang memainkan laga melawan Las Palmas pada hari yang sama di Camp Nou, sempat meminta penundaan pertandingan karena peristiwa tersebut. Tapi upaya itu tak berhasil dan malah diancam pengurangan poin kalau memaksa tak bertanding.


Pihak klub pun mengambil keputusan untuk melangsungkan pertandingan, namun digelar tanpa penonton. Pertandingan sendiri pada akhirnya dimenangi Barca 3-0 meski tanpa dukungan suporternya.

Di akhir laga Pique bicara tentang dampak referendum Catalunya ke pertandingan. Dia juga berbicara soal kekerasan yang dilakukan aparat keamanan terhadap para pemrotes, yang amat membuatnya prihatin.

"Manajemen berusaha mencoba menunda pertandingan, kami memperdebatkannya antara pemain dan klub, dan memilih untuk bermain," kata Pique seperti dikutip AS.

"Ini sangat sulit tanpa suporter. Setelah apa yang terjadi, ini merupakan pengalaman terburuk saya sebagai pesepakbola profesional. Ini hari yang sulit. Di sana ada keluarga, anak-anak dan kakek-nenek, dan polisi serta garda sipil melakukan intervensi. Orang-orang melakukan protes tanpa kekerasan. Semua orang melihatnya dan akan ada konsekuensi," sambungnya.

Pique menceritakan keadaan terkait referendum itu dengan emosional sampai menitikkan air mata. Pemain 30 tahun itu kemudian ditanya soal bagaimana kelanjutan karier internasionalnya, mengingat isu referendum saja sudah membuatnya dikritik sana-sini.

"Saya tahu bahwa ada orang-orang di Spanyol yang mengutuk apa yang telah terjadi dan juga percaya pada demokrasi. Jika manajer atau direktur federasi (RFEF) berpikir bahwa saya adalah masalah bagi tim nasional, saya akan mundur sebelum Piala Dunia (2018)," tegasnya. (raw/mrp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads