Zidane setelah pensiun jadi pemain Madrid mengawali kariernya di bidang manajerial klub sebagai duta, sebelum akhirnya ditunjuk jadi asisten Carlo Ancelotti pada 2013/2014. Zidane lantas ditunjuk menangani tim Castilla pada 2014.
Dipecatnya Rafael Benitez karena performa buruk pada Januari 2016 membuat Zidane naik pangkat jadi pelatih kepala. Setelah itu semuanya adalah sejarah ketika Zidane jadi pelatih pertama yang mempertahankan trofi Liga Champions tiga musim beruntun.
Baca juga: Madrid Terluka tapi Siap Membalikkan Situasi |
Selain itu, Zidane juga membawa Madrid jadi juara La Liga 2017 dan meraih dua trofi Piala Dunia Antarklub. Setelahnya, Zidane memutuskan mundur di akhir musim lalu.
Tak ada Zidane, Madrid pun limbung di bawah kepelatihan Julen Lopetegui awal musim ini. Hanya enam kali menang dari 14 laga dan menelan enam kekalahan, El Real memberhentikan Lopetegui untuk kemudian posisinya diisi Solari.
Solari, yang juga mantan pemain Madrid, sebelumnya jadi pelatih Castilla, sama dengan Zidane. Wajar jika publik terkhusus Madridista mulai berangan-angan bahwa Solari bisa jadi sesukses Zidane.
Apalagi jalurnya pun sama, Solari diminta mengembalikan performa tim yang menurun drastis di awal musim ini. Terkait hal itu, Solari meminta publik fokus dengan masa kini dan bukan mengenang kejayaan masa lalu.
"Biarkan dia (Zidane) hidup dengan tenang, dia adalah salah satu pemain terhebat Real Madrid," ujar Solari seperti dikutip FourFourTwo.
"Tidak ada kata-kata yang cukup menggambarkan Zizouc, biarkan dia hidup dengan segala prestasinya dan jangan membanding-bandingkan kami," sambungnya.
"Tidak ada yang bisa dibandingkan dengannya."