Gelandang Brasil itu digaet Barca dari Liverpool pada Januari lalu dengan tebusan yang mencapai 146 juta pound. Coutinho diharapkan bisa menggantikan peran Andres Iniesta, yang pada akhirnya hengkang di akhir 2017/18.
Di setengah musim pertamanya di Catalan, Coutinho telah mengemas 10 gol dan enam assist dalam 22 penampilan. Meski Barca sukses menggondol dobel gelar domestik, Coutinho mesti menerima kenyataan pahit bahwa timnya cuma sampai perempatfinal Liga Champions. Sementara Liverpool justru melaju ke final.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Lionel Messi (Meng) Gila |
Pada musim ini, Coutinho sudah membuat 21 penampilan di sepanjang 2018/19 namun hanya sembilan kali starter di La Liga. Eks penggawa Inter Milan itu juga baru mengemas lima gol dan empat assist di semua kompetisi. Meskipun Barca masih bersaing di La Liga dan Liga Champions, penampilan Coutinho biasa-biasa saja.
Seorang jurnalis Spanyol, Manolo Crespo, membeberkan tiga kesulitan yang dialami Coutinho selama setahun berkostum Blaugrana.
"Philippe Coutinho belum melewati momen penampilan terbaiknya, tapi faktanya memang sulit menemukan seorang pemain Brasil yang penting untuk Barcelona dalam waktu yang panjang," tulis dia di Sport.
"Tim masih menunggu Coutinho untuk maju ke depan, seperti yang dia lakukan di Piala Dunia ketika Neymar tidak sepenuhnya fit setelah mengalami cedera. Ketika Lionel Messi cedera di musim ini, Luis Suarez yang datang untuk menyelamatkan. Philippe justru ketakutan."
"Gol-gol tipikal dia dengan kaki kanannya, menluncur ke sudut gawang, memang bisa membuat fans terkagum. Tapi juga benar bahwa Anda harus kembali ke akhir Oktober untuk gol terakhir dia. Dia membuka skor di Clasico melawan Real Madrid."
"Harga, gol, dan gaya. Apa yang sesungguhnya adalah segalanya menekan Coutinho. Yang pertama, harga dia yang selangit, pembelian termahal dalam sejarah Barcelona selalu membayangi dia, sekalipun dia mengatakan saat perkenalannya "harga itu tidak menambah tekanan, melainkan sebuah kehormatan."
"Yang kedua, Ousmane Dembele. Terlepas dari masalah indisipliner dan kesalahan-kesalahan anak muda yang dia lakukan, dia sudah mengambil tempat Coutinho dengan gol-golnya dan penampilan-penampilan yang menentukan," lanjut Crespo.
"Ketiga, kalau kita melihat lini tengah, pelatih Ernesto Valverde bahkan memberi menit bermain yang lebih banyak kepada Arturo Vidal. Dan kalau dia kemudian menginginkan gaya, Valverde memilih memainkan Arthur Melo daripada Coutinho. Untuk alasan itu, pemain Brasil ini bermasalah dan kini dipaksa keluar dari starting XI. Dia harus bisa mengubah situasi ini, tapi sekarang dia lebih banyak keluar daripada masuk dalam kaitannya dengan starting line-up pilihan Valverde."
Simak Juga 'Curhat Coutinho Seandainya Neymar di Barca':
(rin/din)