Direktur Utama A.S. Sukawijaya, Direktur Bisnis Danur Rispriyanto, General Manager Wahyu Winarto (Liluk), dan Manajer Tim Semarang Setyo Agung Nugroho hadir langsung sebagai perwakilan PSIS Semarang.
Dalam kesempatan tersebut Yoyok Sukawi, sapaan akrab Direktur Utama PSIS, melaporkan bahwa kekuatan timnya dirasa lebih baik dan lebih siap dalam menghadapi Liga 1 musim ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait pengelolaan PSIS ke depan, ada juga pembahasan soal kemungkinan untuk membawa PSIS masuk ke bursa saham guna melibatkan masyarakat dalam kepemilikan PSIS.
"Kita usahakan Pak Wali, 2 sampai 3 tahun ke depan PSIS bisa IPO (Initial Public Offering/Go Public)," ungkap Yoyok.
Menurutnya, bila upaya mendorong PSIS melantai di bursa saham dapat benar-benar terealisasi, Laskar Mahesa Jenar akan mengikuti jejak Bali United yang telah lebih dulu melepas sahamnya ke publik. Dengan begitu, PSIS dapat lebih berkembang dengan adanya akses pendanaan jangka panjang yang dimiliki.
Terkait hal tersebut, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi pun menyambut antusias rencana pengembangan bisnis PSIS Semarang untuk menjadi lebih terbuka.
"Yang kali ini saya yakin manajemen mampu membawa PSIS setiap hari semakin baik," ujar Hendi.
Selain itu, meskipun berisi materi pemain asing dan nasional yang lebih mumpuni dibanding musim kemarin, Hendi juga mengingatkan untuk meningkatkan kekompakan antarpemain sebagai sebuah tim.
"Yang penting guyub sebagai sebuah tim, sehingga performance baik kemarin sewaktu mengalahkan Arema bisa dijaga. Dan kalau melihat PSIS saat ini dikelola dengan baik, saya sih berdoanya nggak di 8 besar, tapi bisa tembus 3 besar," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut dibahas pula upaya pembibitan pemain muda di Kota Semarang untuk kemudian bisa menjadi bagian dari tim senior PSIS Semarang. Secara khusus, pembinaan pemain muda akan dikhususkan pada tiga kategori, yaitu U-16, U-18, dan U-20. Legenda PSIS seperti M.Ridwan, Tugiyo, dan Khusnul Yakin pun akan turun langsung mengawasi pembinaan yang dilakukan.
"Kalau untuk pembinaan usia muda bisa dilakukan dari dua sisi, yang pertama dilakukan oleh pemerintah lewat KONI atau PSSI Semarang, yang kedua dilakukan oleh pihak swasta," tutup Hendi. (mul/mpr)