Bale membagikan pengalamannya di set film teranyar BT Sports berjudul State of Play. Pernyataannya ini menjadi relevan dengan situasinya di Real Madrid, yang serba rumit.
Baca juga: 'Situasi Bale di Madrid Seperti Opera Sabun' |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal dia sempat digadang-gadang menjadi tumpuan baru di lini serang Los Blancos usai Ronaldo pindah. Alhasil kritik mengalir ke arahnya, mulai soal ketidakmampuannya berbahasa Spanyol sampai keengganannya membaur dengan tim di luar lapangan.
Tapi itu diakui sebagai salah satu dari sekian banyak tantangan di dunia sepakbola profesional.
Baca juga: Masa Depan Bale Ada di Tangan Zidane |
"Sebagai atlet profesional, terutama dalam lingkungan tim, Anda tak bisa menentukan periodisasi Anda sendiri seperti golf atau tenis. Pada dasarnya kami seperti robot. Kami diberitahu harus ada di mana, kapan harus ada di sana, kapan harus makan, kapan harus melapor pelatih. Bisa dibilang Anda semacam kehilangan kebebasan sampai taraf tertentu," ujar Bale dilansir Calciomercato.
"Anda tak bisa memutuskan apa yang Anda ingin lakukan dan kapan bisa melakukannya. Karena itu, saya bisa mengerti sepenuhnya mengapa orang-orang berkata seperti itu. Tapi di sisi lain, menurut saya karier di dunia sepakbola sangat pendek, sehingga Anda harus mengorbankan hal-hal itu."
Baca juga: Bale Ancam Madrid: 'Magabut' pun Tak Masalah |
"Ketika masih anak-anak, Anda tak punya banyak pikiran. Anda bisa bermain saja dengan rekan-rekan setim dan tertawa. Tapi ketika Anda jadi pemain profesional, ada semua jenis tekanan, ekspektasi, orang-orang bicara hal-hal negatif soal Anda sepanjang waktu, dan Anda kehilangan perasaan saat kecil itu," tutur Bale.
Masa depan Bale di Madrid terus dispekulasikan, terlebih setelah Zinedine Zidane mengisyaratkan bahwa si pemain tak masuk dalam rencananya. Dia dikaitkan dengan kepulangan ke Tottenham Hotspur, juga ke Manchester United. (raw/cas)