Cerita Goetze Usai Pindah ke Bayern: Butuh Polisi untuk Jaga Rumahnya

Cerita Goetze Usai Pindah ke Bayern: Butuh Polisi untuk Jaga Rumahnya

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Rabu, 22 Mei 2019 15:43 WIB
Mario Goetze mengalami masa sulit usai memutuskan pindah ke Bayern Munich. (Foto: Sascha Schuermann / AFP)
Dortmund - Mario Goetze pernah dimusuhi fans Borussia Dortmund setelah memutuskan pindah ke Bayern Munich. Akibatnya, Goetze dan keluarganya menerima banyak ancaman.

Goetze pernah menjadi pesepakbola muda paling mengilap setelah membantu Dortmund menjuarai Bundesliga dua kali beruntun pada 2010/11 dan 2011/12. Namun, pada musim panas 2013 gelandang Jerman itu hijrah ke Bayern, yang menciptakan reaksi keras dari suporter Die Borussen.

Bersama Bayern di bawah arahan Josep Guardiola, Goetze gagal memenuhi potensinya meski sukses merebut lima trofi domestik mayor. Pencetak gol kemenangan Jerman di final Piala Dunia 2014 itu hanya mencetak 36 gol dalam lebih 100 penampilan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Goetze mengungkapkan bahwa keputusan bergabung Bayern sudah dipikirkan matang-matang. Meskipun pada akhirnya tidak sukses-sukses amat di Bayern, Goetze tidak menyesal.

"Itu adalah keputusan tersulit dalam hidupku. Tapi bukan sesuatu yang dilakukan dalam semalam," ujar Goetze kepada Player's Tribune. "Bayern mendekatiku semusim sebelumnya tapi aku tidak pindah. Tapi ketika Pep Guardiola diumumkan sebagai manajer, aku tidak tahu apa yang mesti kulakukan. Aku merasa aku perlu sebuah perubahan, dan bermain di bawah Pep akan membantuku berkembang sebagai seorang pemain."

"Akhirnya keputusan kubuat tapi aku tidak memahami konsekuensinya. Kami bahkan butuh polisi berjaga di luar rumah orang tuaku untuk perlindungan. Aku tidak tahu siapa yang membocorkannya. Sudah pasti bukan aku - itu adalah hal terakhir yang kuinginkan! Tapi pastinya, waktunya memang sangat buruk. Dua hari sebelum kami bermain melawan Real Madrid di semifinal Liga Champions, kabar terungkap bahwa aku akan pergi di musim panas."


"Sekarang aku paham reaksinya. Untuk banyak orang, sepakbola adalah lebih dari sekadar permainan. Waktu itu aku terkejut. Siulan-siulan, spanduk-spanduk dari fans kami sendiri... aku sih bisa mengatasinya secara pribadi. Tapi adikku yang ketika itu masih berusia 14 tahun, dia dikasari di sekolah. Orang-orang bicara banyak hal kepada ibuku," sambung pesepakbola 24 tahun ini.

"Ada juga ancaman-ancaman kepada keluargaku di internet. Aku pindah di musim panas, tapi keluargaku tetap di Dortmund jadi itu lebih buruk untuk mereka. Itu adalah waktu tersulit dalam hidup kami, tapi sulit untuk mengatakan aku menyesalinya," imbuh Goetze.

Pada musim panas 2016, Goetze kembali ke Dortmund. Namun, kariernya terhambat berbagai masalah kebugaran. Di musim 2018/19, Goetze mulai menanjak lagi dengan mencetak tujuh gol dan tujuh assist dalam 34 penampilan di seluruh kompetisi.




(rin/din)

Hide Ads