Neymar berusaha meninggalkan Paris Saint-Germain dan kembali ke Barcelona pada musim panas ini. Namun, kepindahannya tidak terealisasi hingga bursa transfer ditutup pada 2 September 2019.
Tebas menilai, dirinya menyadari kehadiran sebuah bintang bisa mendongkrak popularitas LaLiga. Namun, ia menilai Neymar tak penting-penting amat untuk didatangkan lagi ke Liga Spanyol.
"Selalu penting untuk punya aset yang baik untuk meningkatkan nilai [LaLiga], tetapi dia tidak penting," kata Tebas pada kongres Soccerex Eropa di Lisbon, seperti dilansir AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu alasan gagalnya transfer Neymar ke Barcelona adalah harga mahalnya. PSG bersikukuh menghargainya dengan banderol tak kurang dari Rp 3 triliun atau sekitar 200 juta euro.
Tebas menilai, harga itu merupakan imbas dari harga jual Neymar dari Barcelona ke PSG yang mencapai 222 juta euro pada 2017. Pemain 27 tahun itu pun disebut baru bisa pindah andai mau menurunkan gajinya.
"Masalah dia tidak kembali sekarang [ke Barcelona] ada hubungannya dengan kepergiannya sendiri ke PSG. Itu adalah transfer di luar pasar, itu hanya mungkin terjadi dengan 'jebakan' untuk meningkatkan sponsor," jelas Tebas.
"Ketika anda melakukannya di luar kendali pasar, tidak mungkin menjualnya lagi dengan harga seperti ini. Mengingat pasar, Neymar akan pensiun di PSG kecuali dia mau menurunkan gajinya dan juga harga ketika PSG mendapatkannya," jelas presiden Liga Spanyol itu.
(yna/mrp)