Penampilan Courtois di Madrid, sejak dibeli Chelsea pada musim panas 2018, belum juga menjanjikan. Terakhir, penjaga gawang 27 tahun itu kebobolan dua kali saat menghadapi Club Brugge di Santiago Bernabeu, pada matchday kedua Liga Champions, Rabu (2/10) dini hari kemarin.
Gol pertama Brugge yang membuatnya disorot. Courtois sedikit membuat blunder, sehingga sepakan tak sempurna Emmanuel Dennis pun tetap bisa masuk ke gawang Madrid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total, Courtois sudah kebobolan 59 kali dari 43 penampilan, sejak direkrut Los Blancos. Pelatih kiper Belgia, Erwin Lemmens, menilai Courtois mengalami nasib seperti De Gea di Manchester United, yakni tidak mendapat perlakuan yang tepat sehingga performanya terpengaruh.
"Mereka (Madrid) harus memperlakukannya dengan cara yang berbeda," ujar Lemmens, seperti dikutip Daily Mail.
"Dia pemain yang special. Sangat tidak biasa jika dia selalu tampil di level tertinggi bersama kami (Timnas Belgia), namun di sana dia malah menderita sindrom De Gea," jelasnya.
De Gea, sama seperti Courtois, kadang membuat blunder bagi MU kendati digadang-gadang salah satu kiper terbaik di dunia. Musim lalu misalnya, De Gea membuat blunder 4 kali bagi Setan Merah.
Lemmens menambahkan, Courtois seolah menjadi kambing hitam dari masalah Madrid secara keseluruhan. Menurutnya, permainan buruk tim tidak bisa disalahkan pada satu orang pemain, khususnya kiper. Lemmens pun berharap Zidane tak menyisihkan Courtois.
"Jika seisi Bernabeu mencibir, harusnya anda melihatnya sebagai kritikan pada keseluruhan tim," ujar Lemmens.
"Mengapa dia tidak dimainkan pada Sabtu nanti (melawan Granada)? Kemarin dia sakit dan diganti pada babak kedua. Dia seorang kiper yang hebat dan dia akan terus berusaha membuat Madrid kembali senang," tuturnya.
(yna/yna)