Valverde semakin tertekan setelah Barcelona tersisih di semifinal Piala Super Spanyol, menyusul kekalahan 1-2 dari Atletico Madrid. Desakan untuk mencopot entrenador berusia 55 tahun itu mengalir deras, sekalipun kontraknya akan habis di musim panas 2020.
Pada awalnya, Barcelona mengontak Ronald Koeman, yang kini melatih timnas Belanda. Namun, tawaran Los Cules ditampik karena hanya jangka pendek. Koeman sendiri memiliki klausul pelepasan tapi baru bisa diaktifkan setelah gelaran Piala Eropa nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah gagal menggaet Koeman, Barca mengalihkan bidikan kepada mantan pemainnya, Xavi, yang sedang merintis karier melatih di Qatar. Namun, Xavi menolak untuk menggantikan Valverde di tengah musim seperti yang diinginkan Blaugrana.
Pada pertemuan Minggu (12/1/2020), Xavi menilai bergabung Barcelona berarti tindakan gegabah. Apalagi, Xavi tidak ingin membuat Valverde merasa dalam situasi yang tidak nyaman.
[Gambas:Opta]
Barcelona kemudian mengontak Pochettino tadi malam. Pochettino masih menganggur setelah diberhentikan Tottenham Hotspur di awal musim ini, kendati santer dikaitkan dengan kursi manajer Manchester United.
Radio Catalan melaporkan bahwa Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu ngebet mendapatkan servis Pochettino. Meski begitu, situasi memungkinkan menjadi rumit karena Pochettino pernah menjadi pemain dan pelatih di Espanyol, rival sekota Barcelona.
Di samping itu, Pochettino pernah mengungkapkan keengganannya melatih Barca. "Saya tidak akan pernah melatih Barcelona atau Arsenal karena saya terikat kepada Tottenham," kata dia pada Januari 2018 lalu. "Saya tumbuh besar di Newell's dan saya tidak akan melatih Rosario Central."
"Ini adalah keputusan saya. Saya akan lebih memilih bekerja di ladang saya di Argentina daripada harus pergi dan bekerja di tempat-tempat tertentu," cetus Pochettino.
(rin/nds)