Presiden LaLiga Sambut Positif Sanksi Manchester City

Presiden LaLiga Sambut Positif Sanksi Manchester City

Bayu Baskoro - Sepakbola
Sabtu, 15 Feb 2020 18:07 WIB
LISBON, PORTUGAL - SEPTEMBER 05: Javier Tebas President of La Liga talks during Day 1 of Soccerex Europe Convention at Tagus Park on September 5, 2019 in Lisbon, Portugal. (Photo by Gualter Fatia/Getty Images)
Javier Tebas mengapresiasi langkah UEFA yang menjatuhkan sanksi ke Manchester City (Foto: Photo by Gualter Fatia/Getty Images)
Jakarta -

Presiden LaLiga, Javier Tebas, mengapresiasi UEFA yang menjatuhkan sanksi kepada Manchester City. Ia kerap mengkritisi penggelembungan dana klub besar Eropa.

UEFA resmi menjatuhkan sanksi pelarangan bermain di kompetisi Eropa selama dua tahun dan denda 30 juta euro kepada City, Jumat (14/2/2020). The Citizens dianggap memanipulasi dana sponsor di musim 2012 dan 2016.

Klub yang dimanajeri Pep Guardiola itu divonis melakukan pelanggaran Financial Fair Play (FFP) untuk menyeimbangkan balans keuangannya. Kasus penggelembungan dana sponsor ini pertama kali diungkap Der Spiegel pada November 2018, berdasarkan dokumen-dokumen dari surat elektronik yang diretas pendiri Football Leaks, Rui Pinto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sanksi UEFA kepada City disambut positif tak hanya di Inggris, melainkan juga di negara lainnya seperti Spanyol. Salah satu yang berkomentar soal itu ialah Tebas.

ADVERTISEMENT

Melalui akun resmi Twitter miliknya, presiden LaLiga itu mengapresiasi tindakan tegas UEFA tersebut. Baginya, penuntasan masalah Financial Fair Play adalah hal terpenting dalam sepakbola Eropa saat ini.

"UEFA akhirnya mengambil keputusan untuk bertindak. Menerapkan aturan Financial Fair Play dan menghukum tim dengan doping keuangan sangat penting buat masa depan sepakbola," kata Tebas via akun @Tebasjavier.

"Selama bertahun-tahun kami menyerukan tindakan tegas terhadap Manchester City dan Paris Saint-Germain. Lebih baik terlambat ketimbang tidak sama sekali," dia menambahkan.

Presiden LaLiga Sambut Positif Sanksi Manchester City

Tebas Soroti Aliran Dana Man City dan PSG

Tebas beberapa kali melontarkan kritiknya terhadap penggelembungan dana yang diduga dilakukan City dan PSG. Apalagi, keduanya sama-sama dimiliki oleh taipan-taipan Timur Tengah.

Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan, anggota keluarga kerajaan Uni Emirat Arab, merupakan pemilik dari City. Sementara PSG dimiliki Qatar Sports Investment yang dikepalai Nasser bin Ghanim Al-Khelaifi.

Menurut Tebas, kedua klub itu bisa jor-joran membeli pemain-pemain dengan harga mahal dengan bantuan uang yang sangat besar di luar sponsor resmi. Hal itu baginya merugikan klub-klub lain yang negaranya menerapkan kontrol ekonomi yang ketat.

"Salah satu masalah besar di Eropa berhubungan dengan doping (keuangan). Karena ketika kami memiliki klub-klub yang dibiayai oleh negara, maka itu akan berdampak pada pendapatan," kata Tebas, dilansir dari Bleacher Reports.

"Artinya di negara lain dengan kontrol ekonomi yang ketat seperti Spanyol dan Jerman, klub-klub tidak bisa meminta negara untuk meminta tambahan keuangan demi bisa membayar pendapatan tersebut."

"Organisasi-organisasi dan institusi bertanggung jawab mendistribusikan kembali kekayaan yang kami hasilkan. Semuanya, baik Liga Spanyol, Premier League, UEFA, FIFA. Saya rasa kami tak membantu sepakbola sama sekali jika kami menghasilkan kekayaan dan hanya diterima klub-klub besar saja," demikian kata dia.


Hide Ads