Kalau LaLiga Dihentikan dan Barca Juara, Rasanya Tetap Beda buat Setien

Kalau LaLiga Dihentikan dan Barca Juara, Rasanya Tetap Beda buat Setien

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Kamis, 16 Apr 2020 05:45 WIB
BARCELONA, SPAIN - JANUARY 14: FC Barcelona Head Coach Quique Setien sits on the bench and poses for the media as he is unveiled as new FC Barcelona Coach at Camp Nou on January 14, 2020 in Barcelona, Spain. (Photo by Alex Caparros/Getty Images)
Quique Setien berharap LaLiga dilanjutkan dan diselesaikan di lapangan. (Foto: Alex Caparros/Getty Images)
Jakarta -

Pelatih Barcelona Quique Setien berharap LaLiga dilanjutkan dan diselesaikan di lapangan. Juara tanpa menyelesaikan sisa musim baginya terasa berbeda.

Pandemi virus Corona membuat LaLiga ditangguhkan sejak 12 Maret dan tanpa batas waktu. Saat ini seluruh tim sudah melalui 27 pertandingan, dengan 11 laga tersisa.

Waktu menjadi tantangan LaLiga, juga liga-liga top Eropa lainnya, untuk melanjutkan kompetisi. Sebab normalnya, musim baru sudah akan bergulir lagi per Agustus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peluang untuk menyelesaikan musim menjadi lebih besar setelah UEFA menunda Piala Eropa 2020 ke tahun depan. Meski demikian, hingga kini belum diketahui kapan urusan dengan COVID-19 bakal selesai, sehingga selalu ada risiko untuk menyelesaikan liga.

Salah satu opsi termudah adalah menyetop kompetisi dan memutuskan klasemen saat ini sebagai klasemen akhir. Jika demikian, Barcelona akan jadi juara dengan raihan 58 poin, dua poin di depan Real Madrid. Tapi ide ini kurang disukai Setien.

ADVERTISEMENT

"Saya ingin kembali bertanding dan menjadi juara dengan bertanding, tentu saja. Tapi realitanya adalah situasinya seperti ini dan musim sedang ditangguhkan," katanya kepada TV3 dan dikutip Marca.

"Saya tak tahu apakah perjalanan musim sudah cukup untuk pemberian gelar atau tidak. Saya tak akan merasa seperti seorang juara, meskipun kami punya dua poin lebih banyak ketimbang saat saya tiba, saya itu kami seimbang dengan Real Madrid."

"Tapi ini sepenuhnya bersifat anekdot. Ini situasi yang sangat sulit untuk semua orang. Yang sungguh saya harapkan adalah ini akan selesai sesegera mungkin dan kita bisa keluar dan saling memeluk, serta mendapatkan kembali orang-orang tua yang merasakan situasi ini dengan lebih intens."

"Selebihnya tak penting lagi. Kalau kami harus mengakhiri kompetisi dan tidak bisa bermain lagi...dan kalau kami bisa melanjutkannya dan bertanding, maka bagus. Mari kita lihat apakah kami bisa menjaga keunggulan," tandasnya.




(raw/pur)

Hide Ads