.webp)
Laliga berpeluang digelar tanpa penonton hingga Januari 2021. Kehadiran fan dinilai berisiko karena Spanyol jadi negara Eropa dengan kasus COVID-19 terbesar.
Liga Spanyol ditunda sejak awal Maret karena merebaknya Virus Corona. Sampai saat ini, liga belum kembali digulirkan karena penyebaran COVID-19 yang begitu cepat di Negeri Matador.
Spanyol menjadi negara di Eropa terparah terdampak Virus Corona. 213.024 kasus Virus Corona ditemukan di Spanyol dengan 22.157 di antaranya meninggal dunia dan 89.250 lainnya sembuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski kondisi cukup sulit, pihak Laliga tampaknya tetap berupaya agar musim ini dituntaskan. Salah satu wacana yang diapungkan adalah liga akan digelar tanpa penonton.
Bahkan menurut ESPN, kebijakan ini bisa dijalankan hingga Januari 2021. Pihak yang berwenang mempertimbangkan hal tersebut karena tingginya risiko menggelar laga dengan penonton.
Klub dikabarkan sudah bersiap untuk menghadapi skenario ini. Jika pertandingan tanpa penonton direalisasikan, klub berpeluang mengalami kerugian karena kehilangan pendapatan dari tiket pertandingan dan tur stadion.
Laliga dilaporkan menyarankan klub untuk menekan pengeluaran di bursa transfer musim depan demi menekan kerugian tersebut. Klub diminta lebih fokus untuk mengembangkan pemain muda.
Sementara, Menteri Olahraga Spanyol, Irene Lozano, menilai menggelar pertandingan tanpa penonton adalah solusi paling tepat kembali menggulirkan kompetisi di tengah pendemi. Ia yakin kebijakan ini bakal berjalan dengan baik.
"Saya optimis dengan digulirkannya pertandingan tanpa penonton," kata Menteri Olahraga Spanyol, Irene Lozano, kepada La Sexta TV dikutip dari ESPN
"Akan sangat sulit membawa fan kembali ke stadion tahun ini. Jelas akan sulit untuk mengadakan pertemuan dengan orang dalam jumlah besar hingga vaksin tersedia. Kami akan terus melihatnya perkembangan pandemi ini," jelasnya.
(pur/mrp)
