Erling Haaland menjadi sensasi di musim ini. Ia menjelma menjadi mesin gol menakutkan berkat kombinasi antara gen istimewa dan etos kerja luar biasa.
Melejit bersama RB Salzburg, Haaland melanjutkan performa gemilangnya di musim ini bersama Borussia Dortmund. Ia berhasil mencetak 13 gol hanya dari 12 laga sejak merapat ke Die Borussen Januari lalu.
Jika digabung dengan torehannya saat di Salzburg, Haaland telah membuat 41 gol dari 34 laga di musim ini. Sebuah catatan yang sangat luar biasa untuk penyerang yang baru berusia 19 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bakat Haaland di olahraga memang sudah menonjol sejak kecil. Maklum, ia punya gen olahragawan yang menurun dari kedua orang tuanya.
Ayahnya adalah mantan pemain Manchester City, Alf Inge Haaland. Sementara ibunya, Gry Marita adalah juara Heptathlon.
Pelatihnya saat masih anak-anak, Alf-Ingve Berntsen bahkan sudah yakin Haaland bakal jadi pemain timnas Norwegia saat usianya masih 13 tahun.
"Pada usia 13 tahun saya sudah melihat bahwa anak ini akan menjadi pemain timnas Norwegia. Dia memiliki etos kerja dan pemahaman taktik yang luar biasa," kata Berntsen kepada AS dikutip dari Daily Mail.
Meski sudah punya bakat yang luar biasa, Haaland tak cepat berpuas diri. Ia tetap berlatih keras untuk terus meningkatkan kondisi fisiknya.
Hal itu diakui oleh pelatih fisik Molde, Borre Steenslid. Molde merupakan klub yang dibela Haaland pada 2017-2019 sebelum hengkang ke Salzburg.
"Tubuhnya merespons latihan dengan sangat baik karena gennya istimewa," tutur Steenslid.
"Dia meningkatkan masa otonya sebesar dua belas kilo hanya dalam lima belas bulan. Itu gila."
"Kami membangun masa ototnya dari awal. Dia selalu paling dekat dengan tempat makan dan makanan di piringnya selalu segunung."
"Aku merancang lintasan untuknya dengan di salah satu bagian dia harus menabrak karung ... Suatu hari dia membelahnya menjadi dua."
Perpaduan antara gen istimewa dan etos kerja inilah yang kini membentuk Haaland menjadi mesin gol yang menakutkan.
(pur/mrp)