Pihak LaLiga meminta klub memotong gaji pemainnya. Kebijakan ini membuat klub besar semacam Barcelona dan Real Madrid bisa terancam kehilangan bintangnya.
Liga-liga di Eropa memang kemungkinan besar bakal bisa digulirkan kembali pasca wabah virus Corona. Namun, situasinya jelas akan berbeda karena laga bakal digelar tanpa penonton.
Hal ini berdampak pada perputaran uang ke kantung klub dipastikan akan lebih kecil dari biasanya. Klub dalam kondisi serba sulit karena sebelumnya krisis keuangan juga telah melanda mereka akibat tak bisa menggelar laga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika tak bijak mengatur keuangan klub bisa mengalami kerugian besar dan resiko paling buruk mereka bisa bangkrut. Diperkirakan para klub Eropa akan kehilangan 70 persen pendapatan mereka di tahun depan.
Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk tersebut, Presiden La Liga, meminta klub untuk mengurangi beban gaji. Mereka juga harus menyampaikan informasi anggaran keuangan dan perputaran uang di klub setiap bulannya.
"Klub harus menekan gaji para pemain mereka, atau mendatangkan lebih sedikit pemain dengan harga yang murah "jelas Tebas dikutip dari Marca.
"Untuk pengurangan gaji pemain tak ada opsi lain. Beban gaji pemain saat ini melebihi pembatasan gaji yang akan ditetapkan untuk musim depan," jelasnya.
Klub kini harus mencapai kesepakatan dengan para pemain terkait kebijakan pengurangan gaji. Pasal 4.13 dalam undang-undang tenaga kerja Spanyol menyebut perusahaan memperbolehkan memodifikasi kontrak kerja. Namun para pekerja juga diperbolehkan meninggalkan perusahaan jika mereka tidak sepakat kontraknya diubah oleh klub.
Aturan ini kemudian bisa mengancam klub-klub yang punya pemain bintang dengan gaji selangit. Jika pemain megabintang macam Lionel Messi atau Sergio Ramos enggan gajinya dipotong, itu artinya mereka bisa saja memutus kontrak dengan Madrid dan Barcelona.
(pur/aff)