Federasi Sepakbola Jerman (DFB) akan mengusut aksi solidaritas buat George Floyd yang dilakukan beberapa pemain Bundesliga. Keputusan DFB itu dipertanyakan.
Spieltag 29 Liga Jerman diwarnai aksi solidaritas yang dilakukan beberapa pemain Bundesliga buat mendiang George Floyd, warga Afrika-Amerika yang tewas dibunuh polisi Minneapolis, Amerika Serikat, awal pekan lalu. Tercatat ada empat pemain yang menampilkan dukungannya.
Weston McKennie, pemain Schalke 04, memakai ban kapten bertuliskan 'Justice for George' kala menghadapi Werder Bremen di Veltins Arena, Sabtu (30/5/2020). Marcus Thuram, striker Borussia Monchengladbach, menunjukkan solidaritas buat George Floyd dengan berlutut kala merayakan gol ke gawang Union Berlin, Minggu (31/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua penggawa Borussia Dortmund, Jadon Sancho dan Achraf Hakimi, turut menampilkan bentuk dukungannya untuk pria 46 tahun itu. Keduanya memperlihatkan kaus bertuliskan 'Justice for George Floyd' di balik jerseynya ketika Die Borussen menang 6-1 atas SC Paderborn.
Baca juga: Sepakbola untuk Keadilan George Floyd |
Aksi-aksi tersebut rupanya dinilai sebagai pelanggaran oleh DFB, lantaran para pemain dianggap menunjukkan bentuk protes dan slogan politik di tengah laga. DFB juga tengah mengusut masalah ini dan bisa saja menjatuhkan sanksi kepada yang bersangkutan.
Penyelidikan DFB itu dipertanyakan Sanjay Bhandari, pemimpin organisasi Kick It Out yang memperhatikan masalah rasisme di sepakbola. Menurutnya, apa yang dilakukan para pemain Bundesliga tersebut bukanlah kesalahan yang harus diganjar sanksi.
"Saya berharap bakal ada keringanan hukuman yang ditunjukkan otoritas Jerman. Saya masih heran bagaimana bisa anda menghukum Marcus Thuram. Saya rasa dia tidak bersalah karena dia cuma berlutut saja," ucap Bhandari seperti dilansir dari Daily Star.
"Saya ingin tahu bagaimana jika para pemain mau melakukan protes seperti yang saya imbau. Bisakah semua pemain berlutut ketika mencetak gol? Tidak hanya pemain kulit hitam, pemain kulit putih juga - semuanya," sambungnya.
"Semua pemain harus melakukan itu, semua tim mesti melakukannya. Anda lihat selebrasi Erling Haaland di laga pertama ketika semua pemain Borussia Dortmund merayakannya dengan berjaga jarak. Mereka semua bisa berlutut,".
"Rasisme bukan hanya soal pemain kulit hitam atau penggemar berkulit coklat, ini tentang kita semua. Rasisme menggerus masyarakat dan kita semua terluka karenanya. Semua harus menunjukkan solidaritasnya dan rasa muaknya," Bhandari menegaskan.
(bay/mrp)