Laga LaLiga tertutup tentu akan menguntungkan Gareth Bale. Tapi, winger Real Madrid itu diyakini akan rindu dengan cemoohan fans yang bisa menyemangatinya.
Konflik antara Bale dan fans Madrid bukanlah cerita baru karena sejak bergabung enam tahun lalu, dia memang tidak pernah mendapat tempat di hati Madridistas. Pasalnya Bale tidak pernah sepenuh hati membela Los Blancos.
Tak cuma itu, keengganan Bale mendalami bahasa Spanyol membuatnya makin jadi musuh bersama. Apalagi dalam beberapa musim terakhir, Bale selalu diisukan akan hengkang meski akhirnya tetap bertahan.
Beruntung ada "hiatus" tiga bulan karena LaLiga dihentikan akibat pandemi virus corona, sehingga Bale bisa lepas dari cemoohan fans. Hal itu diyakini takkan terdengar minimal 6-12 bulan ke depan karena kemungkinan kompetisi takkan dihadiri penonton.
Bale tentu diuntungkan dengan kondisi seperti ini karena dia bisa fokus untuk menjaga penampilannya di lapangan. Tapi, menurut mantan pemain Valencia dan Barcelona, Gaizka Mendieta, Bale justru bakal lebih suka jika ada penonton, karena itu akan memotivasinya tampil lebih oke, sekalipun dengan ejekan dan siulan.
"Jika Anda tanyakan itu kepadanya dan pemain lain, maka mereka lebih ingin bermain didukung suporter, sekalipun mereka dicemooh," ujar Mendieta seperti dikutip Daily Mail.
"Bahkan jika mereka mengejek para pemain, saya rasa itu adalah bagian dari budaya sepakbola - fans, suporter," lanjut Mendieta.
"Terkait Bale, saya rasa dia lebih suka jika ada fans di stadion - meski laga itu dihelat di pusat latihan yang menguntungkannya karena tidak ada tribun, tidak ada fans. Jadi perbedaannya akan sangat terasa dibanding Bernabeu jika penuh," tutupnya.
Saat LaLiga dimulai pekan depan, Madrid memang tidak akan bermain di Santiago Bernabeu yang sedang direnovasi. Sebagai markas sementara, El Real akan memakai Estadio Alfredo Di Stefano yang biasa dipakai tim Castilla.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(mrp/adp)