Tukar Arthur dengan Pjanic, Manajemen Barcelona Dinilai Bobrok

Tukar Arthur dengan Pjanic, Manajemen Barcelona Dinilai Bobrok

Yanu Arifin - Sepakbola
Senin, 29 Jun 2020 11:19 WIB
BARCELONA, SPAIN - OCTOBER 06: Arthur Melo of FC Barcelona looks on during the Liga match between FC Barcelona and Sevilla FC at Camp Nou on October 06, 2019 in Barcelona, Spain. (Photo by Aitor Alcalde/Getty Images)
Arthur Melo akan ditukar Barcelona dengan Miralem Pjanic ke Juventus. (Foto: Aitor Alcalde/Getty Images)
Barcelona - Barcelona menukar Arthur Melo dengan Miralem Pjanic ke Juventus. Manajemen Blaugrana dinilai bobrok karena membuat kebijakan transfer yang keliru.

Arthur, yang baru dua musim di Camp Nou, akan dilepas ke Juventus pada musim panas ini. Gelandang Brasil itu ditukar dengan Pjanic plus uang yang kabarnya mencapai 10 juta euro.

Keputusan menukar Arthur, yang berusia 23 tahun atau lebih muda 7 tahun dari Pjanic, membuat Barcelona kena semprot. Victor Font, kandidat presiden Barcelona, menilai manajemen membuat strategi yang salah terkait finansial dan proyek olahraga klub.

"Kesepakatan pertukaran ini, yang tampaknya bakal rampung, menegaskan kenyataan keadaan klub sangat mengkhawatirkan dan ini adalah tempat yang paling merusak. Ada situasi keuangan yang genting dan gangguan dalam proyek olahraga," kata Font lewat media sosialnya, seperti dilansir Marca.

"Transfer ini menunjukkan prioritas absolut dewan saat ini adalah menyeimbangkan keuangan mereka dengan memangkas sistem jaminan yang sangat merusak, terlebih keuangannya telah berada di bawah tekanan selama bertahun-tahun, jauh sebelum pandemi."

"Tahun lalu [Jasper] Cillessen dan Neto. Tahun ini, untuk menutupi masalah mereka, manajemen telah mengorbankan pemain muda dan strategis untuk masa depan, yang baru direkrut beberapa waktu lalu. Ini adalah bukti bahwa tidak ada proyek olahraga yang penting bagi klub," kecamnya.

Font menilai, Pjanic juga dinilai sudah ketuaan bagi klub sekelas Barcelona. Raksasa Spanyol itu dinilai membuang-buang uang.

"Pertukaran Arthur untuk Pjanic mungkin dinilai terlalu tinggi dalam harga pasar, dan meningkatkan tagihan upah dan bonus masa depan untuk pemain yang sedang menuju fase akhir kariernya. Kami menilai, sekali lagi, mereka menempatkan kepentingan orang-orang di atas kepentingan klub," kecam Font.


(yna/aff)

Hide Ads