MU melangkah ke final setelah menghentikan Celta Vigo dengan agregat 2-1 di semifinal. The Red Devils selanjutnya akan berduel dengan Ajax pada laga final di Friends Arena, Solna, Swedia, 24 Mei mendatang. Ajax sendiri lolos usai menyingkirkan Lyon dengan agregat 5-4.
Meski akan berduel di partai puncak sebuah kompetisi kasta kedua di Eropa, kedua tim sejatinya punya sejarah bagus. MU adalah pemegang gelar Liga Inggris terbanyak (20 gelar) dan telah memenangi Piala/Liga Champions sebanyak tiga kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama-tama dua monster -- sejarah Manchester United dan sejarah Ajax menakjubkan," ujar Mourinho seperti dilansir situs resmi MU.
"Tapi, bagi kami (kalau menang) itu berarti sebuah trofi dan lolos ke Liga Champions untuk musim depan. Final selalu menyenangkan dan Liga Europa adalah kompetisi yang besar dan indah," katanya.
Mourinho sengaja memprioritaskan Liga Europa ketimbang Premier League. Manajer asal Portugal itu tak peduli timnya finis di luar empat besar asalkan bisa menjuarai Liga Europa. Baginya, lolos ke Liga Champions lewat jalur juara Liga Europa lebih menguntungkan daripada lewat jalur peringkat akhir liga.
"Tentu saja ini lebih baik karena ini adalah sebuah trofi. Tentu saja ini adalah trofi kedua di Eropa dan ini adalah sebuah trofi penting. Itu memberi kesempatan kepada Anda untuk main di Piala Super Eropa pada bulan Agustus, jadi laga di Stockholm adalah laga besar buat kami," katanya.
(mfi/mfi)











































