Diego Simeone disindir Pep Guardiola soal formasi 5-5-0 di laga Manchester City vs Atletico Madrid. Kapten Los Colchoneros, Koke, membela sang pelatih.
Man City susah payah mengalahkan Atletico di leg pertama perempatfinal Liga Champions, yang berlangsung di Etihad Stadium, Manchester, Rabu (6/4/2022) dini hari WIB. The Citizens menang 1-0 lewat gol tunggal Kevin De Bruyne di menit ke-70.
Sulitnya City membobol gawang Atletico disebabkan sang tamu yang bermain dengan gaya bertahan total. Simeone, pelatih Atletico, menerapkan formasi 5-5-0 di lapangan, alias menumpuk bek dan gelandang, tanpa menaruh pemain di depan.
Usai laga, Guardiola menyindir taktik Simeone itu. Menurutnya, taktik 5-5-0 Simeone bakal susah ditembus, bahkan sejak jaman prasejarah.
"Sejak zaman prasejarah, hari ini, dan seratus ribu tahun ke depan, menyerang 5-5 sangat sulit. Ini tidak ada ruang. Terlepas dari kenyataan mereka sangat kompetitif dan bertahan dengan sangat baik, tetap saja tidak ada ruang," kata Guardiola.
Taktik Simeone itu kemudian dibela Koke. Gelandang asal Spanyol itu membuat unggahan di media sosial, yang membela Simeone soal tudingan Guardiola.
"Mencintai kisah Anda sejak prasejarah. Bangga menjadi dari Atleti," cuit Koke di Instagramnya.
Taktik Simeone sendiri menjadi perbincangan di media sosial. Banyak yang menilai taktik itu adalah taktik berkelas, namun tak sedikit yang kesal melihat gaya pragmatis Atletico.
Pundit BT Sport, Rio Ferdinand, salah satunya. Ia merasa kasihan melihat Joao Felix, striker Atletico, harus bermain dengan taktik Diego Simeone itu.
"Bayangkan jika dia bermain di tim yang memberinya bola di sepertiga akhir lapangan. Dia mendapatkan bola di tengah, itu tempat terjauh untuk ke depan, dan dia masih harus berlari sejauh 50, 60 yard dan menghadapi delapan pemain untuk dikalahkan," kata Ferdinand saat memandu pertandingan di BT Sport.
Leg kedua sendiri akan digelar 13 April mendatang. Atletico gantian menjamu City di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Spanyol.
(yna/cas)