Rodri menjadi pemain terbaik Liga Champions 2022/2023. Gelandang Manchester City itu dikenal sebagai 'anak baik' di luar lapangan hijau.
Rodri menjadi pahlawan City untuk merengkuh titel Liga Champions pertamanya. Golnya ke gawang Inter Milan di final memastikan kemenangan 1-0 The Citizens di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul, Turki, Minggu (11/6/2023) dini hari WIB.
Pemain Spanyol itu menjadi pilar penting City musim ini. Di Liga Champions, eks pemain Villarreal dan Atletico Madrid itu tampil tak tergantikan sejak fase grup hingga final. Atas performanya, yang juga membuat 2 gol, ia diganjar pemain terbaik turnamen.
Performa mengilap Rodri bak selaras dengan kehidupan mulusnya di luar lapangan sepakbola. Sebagai pesepakbola top Eropa, pemain berusia 26 tahun itu punya kehidupan berbeda dari rekan seprofesinya.
Dilansir daily Star, Rodri memilih mengisi hari-harinya di luar sepakbola dengan belajar. Ya, pemain kelahiran Madrid, 22 Juni 1996 itu menyibukkan dirinya dengan menjadi mahasiswa di Universidad de Castellon, Madrid.
Rodri sempat menimba ilmu Administrasi Bisnis dan Manajemen, bahkan itu dijalaninya di awal-awal berkarier di Manchester City. Hebatnya, Rodri memilih tinggal di kampus!
Sebagai pesepakbola dengan gaji miliaran tiap pekan, membeli properti jelas bukan perkara sulit. Namun, pemain yang punya 41 caps di Timnas Spanyol itu memilih tinggal di asrama kampusnya. Rodri memilih hidup sederhana di kampus, yang kemudian membawanya bertemu dengan Laura, pasangannya saat ini.
Bagi Rodri, pendidikan adalah segalanya. Sejak masih berkostum Villarreal, Rodri diketahui juga belajar Bisnis dan Ekonomi. Ia juga memilih tinggal di asrama kampus.
In 2017/18, Rodri played 37 LaLiga matches for Villarreal, but he still lived in halls at the University of Castellón.
— Euan McTear (@emctear) December 14, 2021
He literally played 90 minutes of a win at the Bernabéu one Saturday that season and then got back to Castellón and walked into a room of his fellow students. pic.twitter.com/cYPk9Ct1Mq
Kemudian, Rodri dikabarkan sempat ikut pertukaran mahasiswa ke Amerika Serikat dan Irlandia, untuk mengasah kemampuan berbahasa Inggris.
"Saya yakin ini akan membantu di masa depan dalam hal tertentu atau semacamnya," kata Rodri, kepada Marca.
"Ketika saya menyelesaikan karier sebagai pemain, saya ingin tetap berhubungan dengan dunia olahraga. Tetapi jika itu tidak terjadi, ya tidak apa-apa juga," katanya santai.
Kesederhanaannya itu kini mengantar Rodri ke status luar biasa. Sebagai juara di Inggris, Eropa, dan mungkin kini menjadi salah satu gelandang terbaik di muka bumi.
Simak Video "Video Saat Guardiola Bandingkan Rodri dengan Michael Jordan"
(yna/aff)