Pelatih Napoli Antonio Conte dapat kritik soal rekornya yang jelek di Liga Champions. Conte membalas kritik tersebut sambil menjelaskan panjang lebar alasannya.
Conte bersama Napoli akan tampil di Liga Champions musim depan. Namun, mantan pelatih Juventus itu dikenal tidak punya rekor bagus di kompetisi tertinggi antarklub Eropa itu.
Media Italia pun tidak jarang menyoroti hal tersebut. Sejauh ini, pencapaian terbaik Conte di Liga Champions sebagai pelatih adalah mencapai babak perempatfinal bersama Juventus pada 2012/2013.
Rekornya di Liga Champions adalah 15 kemenangan, 11 kali imbang, dan 13 kali kalah. Sementara di Liga Europa, pencapaian terbaiknya adalah lolos ke final bersama Inter Milan pada 2019/2020 meski pada akhirnya harus puas jadi runner-up.
Soal rekornya yang jelek di Liga Champions, Conte berdalih bahwa ia tidak punya waktu cukup lama untuk membangun skuad. Ia menyebut jadi juara Liga Champions butuh waktu yang tidak sebentar.
"Saya tanya, deh, apa kalian tahu berapa kali saya ikut kompetisi Eropa? Enam tahun. Dua bersama Juve, satu dengan Spurs, satu dengan Chelsea, dan dua dengan Inter. Selalu mengambil alih tim di fase transisi," ujar Conte seperti dilansir Football Italia.
"Saya paham orang ingin keajaiban, tapi Anda tidak bisa mengabaikan fakta. Anda tidak muncul begitu saja dan juara Liga Champions. Butuh proses, sesuatu yang dibangun dengan waktu. Untuk melakukannya, saya perlu bertahan lebih lama di klub, kalau tidak, mustahil untuk membangun sesuatu yang awet. Klub yang saya tinggalkan sekarang lebih terstruktur dan kompetitif."
"Kekurangan saya adalah tidak bertahan di klub cukup lama. Kalau saya bisa melakukannya, semuanya akan berbeda dan saya akan melaju lebih jauh di kompetisi itu. Karena kalau dalam enam kali percobaan orang-orang berharap saya juara... lihat saja Manchester City, mereka juara satu kali dalam 10 tahun. PSG baru juara musim lalu."
"Jadi kepada yang mengkritik saya, lebih baik ketahui faktanya sebelum bicara," kata Conte.
(nds/krs)