Di kalangan komunitas gowes di Indonesia, Lombok sudah termasuk jalur "wajib" untuk dieksplorasi. Daerah ini pun dianggap potensial untuk menggiatkan event sepeda bertaraf internasional.
Arifandi bersimbah peluh. Di sebuah dangau di tepi jalan sebuah desa di Nambung, Lombok Barat, ia mengaso sambil melakukan peregangan, lantaran kakinya sempat mengalami kram.
"Tipikal Lombok ya seperti ini, Mas. Treknya naik turun. Tapi untuk rute yang sekarang ini, saya baru pertama kali ikutan," ucapnya kepada detiksport di tengah perjalanan pada sesi tes rute untuk Gran Fondo New York (GFNY) Indonesia pada 23 April lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Teman-teman gowes, dari Surabaya, Solo, Jakarta, setahun sekali pasti ke sini untuk sepedaan. Sudah jadi jalur wajib untuk komunitas gowes. Mereka terkesan setiap kali gowes di sini."

Menurut dia, dengan potensi yang dimiliki, Lombok sudah layak untuk menggelar event balap sepeda bertaraf internasional, seperti sejumlah daerah lain di Indonesia seperti Singkarak (Sumatera Barat) dan Ijen Banyuwangi (Jawa Timur).
"Jalanan untuk sepeda, menurut kami, kualitasnya di atas rata-rata. Apalagi infrastruktur penunjang lain seperti akomodasi, hotel, dan lain-lain. Dan tentu saja, keindahan alam merupakan potensi besar untuk menggerakkan sport tourism di Lombok ini," tambah Arifandi.

Event gowes di Lombok sesungguhnya bukan hal baru. Ada sejumlah balapan di Nusa Tenggara Barat seperti Tour de Lombok Sumbawa dan Tour de Tambora Rinjani, juga dalam beberapa tahun terakhir kerap digelar Lombok Audax. (Audax adalah event bersepeda jarak jauh (long distance cycling) dan diikuti oleh non-atlet profesional alias amatir. Bedanya dengan Grand Fondo yang bersifat kompetitif (balapan) dan individual, Audax tidak menghitung kecepatan waktu dan dilakukan secara beregu.
Dalam waktu dekat, tepatnya pada 2 Oktober mendatang, Lombok akan menghajat event bertaraf internasional, yaitu GFNY Indonesia. Itulah untuk pertama kalinya Indonesia menjadi salah satu tuan rumah internasional, yang termasuk dalam rangkaian seri dunia GFNY, yang puncaknya akan digelar di New York, Amerika Serikat, pada 21 Mei 2017
"Saya cinta sekali dengan Lombok. Saya selalu bercita-cita ingin menghadirkan event sepeda internasional ke sini, supaya dunia semakin tahu betapa indahnya Lombok ini," ucap Axel Moeller, presiden Audax Indonesia yang juga bertindak sebagai promotor dan penyelenggara GFNY Indonesia.

Pada event nanti Moeller menargetkan 1.000 peserta dari 50 negara. Pihaknya juga telah memperoleh dukungan dari pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat dan juga Kementerian Pariwisata. Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi, bahkan dikenal sebagai penggila sepeda, dan ikut berpartisipasi pada sesi tes rute minggu lalu, sejauh lebih dari 50 kilometer -- dan berada di rombongan terdepan!
Baca juga: GFNY 2016, Jelajah Lombok dengan Sepeda
Galeri foto: Gowes Keren di Lombok
"Indonesia itu punya banyak destinasi yang luar biasa untuk menggelar event-event sepeda, baik untuk yang profesional maupun penghobi (amatir). Salah satunya ya Lombok ini. Kami yakin, kenapa tidak, suatu saat nanti, bersepeda akan lebih menjadi budaya Orang Indonesia, karena menyehatkan dan menyenangkan," sahut Rofiqoh Nurul Badria dari komunitas Bike to Work, yang menjadi partner untuk event GFNY Indonesia 2016 ini.

(a2s/fem)











































