"Jadi untuk satu medali emas itu Rp 5 miliar. Di klasemen Olimpiade kan tertulis Indonesia hanya raih satu medali jadi bonusnya hanya Rp 5 miliar per satu emas (bukan satu atlet dapat Rp 5 miliar)," kata Imam di kantornya Kamis (18/8/2016).
Owi/Butet, sapaan Tontowi dan Liliyana secara berurutan, meraih medali emas cabang olahraga Bulutangkis nomor ganda campuran setelah di final mengalahkan pasangan Malaysia. itu merupakan medali emas pertama Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain atlet, bonus juga akan diberikan kepada pelatih. "Pelatih ada, tetapi jumlahnya memang tidak terlalu besar," ungkap dia.
Mengenai mekanisme pencairannya, Deputi IV Peningkatan Prestasi Olahraga Gatot S. Dewa Broto mengatakan akan menunggu hingga Paralimpiade yang berlangsung pada 7-18 September selesai digelar.
"Pada intinya setelah mereka pulang dari Olimpiade. Kami akan melakukan pendataan yang kemudian akan dicek kembali sebelum dikucurkan ke masing-masing rekening atlet. Tapi itu bukan berarti Paralimpiade selesai langsung diberikan tetap butuh proses administrasi lagi," ujar Gatot secara terpisah.
Indonesia sejauh ini meraih tiga medali di Olimpiade Rio. Selain emas dari Tontowi/Liliyana, ada Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni Agustiani di Angkat Besi yang masing-masing meraih medali perak. Dengan demikian total bonus yang akan diberikan pemerintah untuk para peraih medali itu adalah Rp 9 miliar; satu medali emas (5 miliar) dan dua medali perak (masing-masing Rp 2 miliar).
(mcy/krs)