Di Olimpiade lalu Indonesia meraih satu medali emas dari cabang bulutangkis nomor ganda campuran berkat pencapaian Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, dan masing-masing satu medali perak atas nama Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni di cabang angkat besi. Sedangkan di ajang Paralimpiade, kontingen Indonesia berhasil membawa satu medali perunggu di cabang angkat berat atas nama Ni Nengah Widiasih.
Atas raihannya itu peraih medali emas di dua ajang tersebut akan diganjar bonus masing-masing sebesar Rp 5 miliar, Rp 2 miliar untuk medali perak, dan untuk medali perunggu sebesar Rp 1 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas bagaimana dengan pencairan bonus itu? Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Gatot S. Dewa Broto mengatakan kalau anggaran sudah ada, tetapi waktu pemberian bonus itu masih harus terus dikoordinasikan.
"Pilihannya ada di minggu ini atau tiga minggu ke belakang. Ganda campuran kita Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga pada 15 Oktober akan berangkat ke Denmark. Jadi mungkin saja saat mereka pulang dan selesai persiapan Peparnas Jawa Barat 2016 juga baru diberikan. Yang jelas pencairan bonus paling lambat akan diberikan kalau tidak tanggal 30 Oktober atau 2 November Nobember," kata Gatot dalam jumpa pers yang digelar di media center Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (11/10/2016).
(mcy/krs)