Bonus Olimpiade dan Paralimpiade Cair Paling Lambat 2 November

Bonus Olimpiade dan Paralimpiade Cair Paling Lambat 2 November

Mercy Raya - Sport
Selasa, 11 Okt 2016 13:57 WIB
Foto: Bisma Alief/detikcom
Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyatakan bahwa bonus untuk atlet dan pelatih peraih medali Olimpiade dan Paralimpiade akan cair paling lambat 2 November 2016.

Di Olimpiade lalu Indonesia meraih satu medali emas dari cabang bulutangkis nomor ganda campuran berkat pencapaian Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, dan masing-masing satu medali perak atas nama Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni di cabang angkat besi. Sedangkan di ajang Paralimpiade, kontingen Indonesia berhasil membawa satu medali perunggu di cabang angkat berat atas nama Ni Nengah Widiasih.

Atas raihannya itu peraih medali emas di dua ajang tersebut akan diganjar bonus masing-masing sebesar Rp 5 miliar, Rp 2 miliar untuk medali perak, dan untuk medali perunggu sebesar Rp 1 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk bonus kepada pelatih, Kemennpora saat ini juga sudah punya angka pasti. Richard Mainaky sebagai pelatih bulutangkis akan diganjar Rp 2 miliar, sedangkan di cabang angkat besi Dirdja Wihardja dan Supeni masing-masing akan mendapat bonus Rp 800 juta, sedangkan pelatih angkat berat Koni Ruswanto mendapat Rp 400 juta. Jumlah ini telah disesuaikan dengan raihan medali atletnya.

Lantas bagaimana dengan pencairan bonus itu? Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Gatot S. Dewa Broto mengatakan kalau anggaran sudah ada, tetapi waktu pemberian bonus itu masih harus terus dikoordinasikan.

"Pilihannya ada di minggu ini atau tiga minggu ke belakang. Ganda campuran kita Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga pada 15 Oktober akan berangkat ke Denmark. Jadi mungkin saja saat mereka pulang dan selesai persiapan Peparnas Jawa Barat 2016 juga baru diberikan. Yang jelas pencairan bonus paling lambat akan diberikan kalau tidak tanggal 30 Oktober atau 2 November Nobember," kata Gatot dalam jumpa pers yang digelar di media center Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (11/10/2016).


(mcy/krs)

Hide Ads