Panitia Lokal Curhat Soal Dana Minim Asian Games 2018

Panitia Lokal Curhat Soal Dana Minim Asian Games 2018

Femi Diah - Sport
Rabu, 21 Des 2016 16:56 WIB
Foto: -
Jakarta - Wakil Presiden INASGOC (Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee) alias panitia lokal Asian Games 2018, Muddai Madang, menuturkan pengalamannya menyiapkan Indonesia sebagai tuan rumah nanti. Seperti apa?

Mengenakan setelan kemeja dengan celana hitam serta blazer warna senada, Muddai tak bisa menyamarkan kerisauan pelaksanaan Asian Games yang sudah di depan mata. Kian mendekati hari-H, malah makin banyak sandungan.

Yang utama adalah persoalan dana yang minim. Muddai menyebut pada 2016 INASGOC mengajukan dana senilai Rp 850 miliar, namun pemerintah menyetujui dana senilai Rp 52 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dari kebutuhan ideal, nominal dan yang cari jauh dari ideal. Maka pelaksanaannya juga kurang maksimal. Kami akui salah satunya promosi juga kurang terasa," kata Muddai kepada pewarta di Senayan, Jakarta, Rabu (21/12/2016).

"Meski begitu, pembangunan sarana dan prasarana oke tapi waktunya ketat. Makanya, ga boleh ada kesalahan," ucap dia.

Muddai juga mengakui beberapa personil panitia INASGOC belum dibayar, meski sudah bekerja sepanjang tahun ini. Muddai sekaligus meminta pemakluman jika kinerja panitia terkendala.

Selain itu, minimnya dana membuat INASGOC belum memiliki kantor besar. Sampai saat ini, cuma ada sekretariat pendukung di Kebayoran, Cipete, Pondok Indah, dan Kemang.

"Bukan berarti kinerja panitia INASGOC tidak maksimal, tapi banyak keterbatasan," tutur pria yang juga menjabat sebagai ketua umum KOI tersebut.

Nah, agar persiapan Asian Games lebih lancar hingga pelaksanaannya nanti di 18 Agustus sampai 2 September 2018, INASGOC mengajukan dana sebesar Rp 8,6 triliun di tahun ini. DPR menyetujui separuhnya.

"Dari sebagian dana itu, Rp 500 miliarnya akan cair awal tahun. Jadi bisa untuk operasional di awal tahun," tutur dia. (fem/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads