Sheilla, sapaan karib Berllian Marsheilla, sudah menjadi salah satu pemain voli pelatnas sejak 2007, saat usianya masih 17 tahun. Meski sempat absen pada dua kali SEA Games, 2009 dan 2011, Sheilla kemudian lolos seleksi lagi dalam tiga putaran SEA Games berikutnya, termasuk 2017 di Kuala Lumpur.
Statusnya sebagai pemain Timnas tak didapatkan dengan mudah. Sheilla bahkan nyaris pensiun saat dibekap cedera lutut. Oleh pelatih, dia kemudian disarankan pindah posisi sebagai libero. Pilihan itu membuat Sheilla awet menekuni voli sampai saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan takut berprofesi sebagai pemain voli. Dari sisi materi, saya merasa berkecukupan (sebagai pemain voli). Sebagai gambaran, kalau ikut tarkam satu kali pertandingan saya bisa dapat Rp 3 juta. Nggak mungkin kan satu kali tarkam cuma bikin satu pertandingan," kata Sheilla saat berkunjung ke markas detikSport beberapa waktu lalu.
![]() |
Dari uang yang dikumpulkan sebagai pemain voli, Sheilla membangun kedai kopi di Bekasi. Dia juga berniat untuk mendirikan usaha clothing line dalam waktu dekat.
Sheilla optimistis, di masa datang, materi dari voli lebih menjanjikan. Asalkan, pembinaan atau sisi komersialnya digarap dengan lebih serius dan kekinian.
"Kalau pembinaan dan kompetisi ini dibuat lebih modern, saya yakin nilai jual atlet voli bakal makin tinggi. Saya menilai, saat ini, pemain voli sudah jadi publik figur dan potensi inilah yang seharusnya dimaksimalkan," ujar Sheilla.
"Dengan makin banyaknya sponsor yang ada, tentunya kontrak pemain bisa lebih tinggi," dia menambahkan.
(fem/krs)