Bisnis Kecil di Pinggir Lapangan Golf

World Golfers Championship

Bisnis Kecil di Pinggir Lapangan Golf

- Sport
Rabu, 06 Okt 2010 04:22 WIB
Jakarta - Selain sebagai olahraga prestasi dan penyalur hobi, golf sering digunakan sebagai sarana lobi bisnis. Di pinggir lapangan ada bisnis lain dalam lingkup yang lebih kecil: jual-beli bola bekas.

Dengan luas yang bisa mencapai puluhan hektar, lapangan golf di manapun berada mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang sangat besar. Tak mengherankan kalau dalam beberapa kasus, warga di sekitar lapangan golf banyak terbantu kehidupan perekonomiannya.

Salah satu lapangan pekerjaan dan kegiatan usaha yang tersedia dan terkait langsung dengan golf adalah jual-beli bola bekas. Demikian salah satunya ditemui di Riverside Golf Club yang berlokasi di Cimanggis, Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uniknya, pihak pengelola lapangan golf sengaja memberika izin pada beberapa warga sekitar untuk membuka lapaknya di sekitaran lapangan. Namun keberadaan mereka tak sampai "mengganggu pemandangan" atau permainan karena sengaja diletakkan di beberapa titik yang letaknya agak tersembunyi namun tetap terjangkau golf kart.

"Saya sudah 15 tahun berjualan di sini. Semua pakai izin dan dapat surat resmi dari pengelola. Pokoknya gak ada masalah dengan perizinan dan kita diperbolehkan jualan di sini," kisah Salbiah, salah satu penjual, kepada detiksport.

Salbiah sudah 15 tahun berjualan bola golf bekas di Riverside Golf Club. Dia dan beberapa orang lainnya yang tinggal disekitar lapangan golf diperbolehkan mendirikan semacam lapak semi permanen di salah satu sudut rindang lapangan yang posisinya cukup terpencil.

Harga bola golf bekas tersebut bervariasi tergantung merk dan kualitas, namun semua berkisar antara Rp 30.000 sampai Rp 60.000 untuk sebungkus bola berisi 10 buah. Salbiah membeli bola-bola tersebut dari para pemungut bola, yang mencari bola dari pukulan-pukulan yang melenceng jauh dari sasaran atau masuk ke kolam.

"Kalau ramai pastinya enak, tapi kadang seharian sama sekali gak ada yang beli. Paling laris sehari bisa habis 10 bungkus, tapi rata-rata perharinya sekitar Rp 500.000. Dari jumlah itu keuntungannya sekitar Rp 200.000 sampai Rp 300.000," lanjut wanita yang mulai membuka lapaknya pukul 7.00 dan baru tutup pada pukul 16.00 itu.

"Bisnis" Salbiah bukan cuma bola golf. Dia juga menyediakan beragam penganan kecil buat karyawan yang pastinya kesulitan jika harus mencari camilan ke luar area lapangan tersebut.

(din/arp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads