Berikut adalah beberapa rivalitas kental di antara dua atlet di sejumlah cabang olahraga, mengecualikan olahraga sepakbola, seperti dirangkum oleh Marca.
Persaingan keduanya berlanjut kala mereka bermain di NBA. Johnson berseragam Los Angeles Lakers dan Bird bergabung dengan Boston Celtics. Keduanya pernah saling berhadapan di final NBA sebanyak tiga kali. Final tahun 1984 dimenangi Bird, sementara final tahun 1985 dan 1987 menjadi milik Johnson.
Rivalitas Johnson dan Bird tak hanya mewakili rivalitas Lakers dan Celtics. Rivalitas keduanya juga merepresentasikan persaingan kaum glamor Hollywood (Los Angeles) dan semangat kaum pekerja Boston/Indiana, serta antara kaum kulit hitam dan kulit putih.
Keduanya adalah pegolf asal Amerika Serikat. Beberapa kemenangan penting didapat Tom Watson atas Jack Nicklaus, yang pernah digesernya dari posisi nomor satu dunia.
Kemenangan Watson atas Nicklaus yang paling menonjol adalah di British Open tahun 1977 dan US Open tahun 1982. Di British Open 1977, Watson memenangi final melawan Nickalus di hole terakhir. Sedangkan kemenangan Watson di US Open 1982 menggagalkan upaya Nicklaus untuk meraih gelar kelimanya.
Selama hampir 40 tahun berkarier, Nicklaus sudah memenangi 18 gelar dari turnamen mayor. Sementara Watson baru mengumpulkan delapan gelar juara turnamen mayor.
Bergabungnya Ayrton Senna ke McLaren di tahun 1988 mengawali rivalitasnya dengan Alain Prost. Keduanya kemudian sering terlibat dalam persaingan sengit.
Rivalitas Senna dan Prost mencapai puncaknya di akhir musim balap tahun 1989. Kala itu gelar juara dunia Formula 1 yang diperebutkan antara Senna dan Prost ditentukan di GP Jepang.
Di balapan di Sirkuit Suzuka itu, keduanya bertabrakan di sebuah tikungan saat Prost memblok upaya Senna yang akan menyalip. Prost tak melanjutkan balapan, sementara Senna tetap meneruskan lomba.
Meski pada akhirnya Senna keluar jadi juara, tapi manuver yang dilakukan Senna membuat pebalap Brasil itu didiskualifikasi serta dijatuhi hukuman skorsing enam bulan. Dengan hukuman itu, Senna tak bisa lagi mengejar perolehan angka Prost dan Prost yang akhirnya keluar sebagai juara dunia.
Rivalitas keduanya kemudian berhenti kala Prost memutuskan untuk pensiun di akhir musim balapan tahun 1993. Tak lama setelah itu, Senna meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di GP San Marino 1994.
Chris Evert dan Martina Navratilova adalah petenis kenamaan di tahun 1970-1980an. Keduanya terlibat persaingan selama 15 tahun, mulai tahun 1973 hingga 1988.
Selama 15 tahun, Evert dan Navratilova bertemu sebanyak 80 kali. Navratilova yang pernah jadi petenis nomor satu dunia di tahun 1978 itu unggul 43-37 dari Evert.
Evert dan Navratilova juga 14 kali bertemu di final grand slam. Sepuluh di antaranya dimenangi oleh Navratilova. Untuk gelar grand slam, Evert yang pensiun di tahun 1989 dan Navratilova yang gantung raket di tahun 2006 -Β setelah pernah menyatakan pensiun di tahun 1994 dan comeback di tahun 1999 - sama-sama punya 18 gelar grand slam.
Anatoly Karpov dan Garry Kasparov sama-sama merupakan grandmaster catur dan juara dunia. Karpov menjadi lawan tangguh bagi Kasparov sampai akhir tahun 1990-an.
Keduanya lima kali terlibat dalam duel di kejuaraan dunia. Pertarungan Karpov dan Kasparov di tahun 1984 paling mencuri perhatian.
Dalam duel yang pemenangnya ditentukan oleh siapa yang lebih dulu meraih enam kemenangan itu, Karpov memulai dengan sangat baik ketika unggul 4-0 atas Kasparov. Setelah berkali-kali remis, Kasparov yang memenangi gim ke 47 dan 48 mengejar dan mengubah skor menjadi 5-3 masih untuk keunggulan Karpov.
Setelah itu, FIDE (Federasi Catur Internasional) memutuskan untuk menghentikan pertandingan dengan alasan kesehatan kedua pecatur dan tak ada yang dinyatakan sebagai pemenang. Sebagai catatan, duel Karpov dan Kasparov itu berlangsung selama kurang lebih lima bulan.
Rematch dilakukan di tahun 1985. Kasparov akhirnya keluar sebagai juara setelah memenangi 13-11 dari pertarungan yang dibatasi 24 gim.
Ben Johnson, sprinter kerkebangsaan Kanada, dan Carl Lewis, pelari Amerika Serikat terlibat persaingan di era 1980an. Keduanya sama-sama pernah meraih medali di Olimpiade.
Di nomor lari 100 meter di Olimpiade 1984, Johnson hanya meraih perunggu. Dia kalah dari Lewis yang berhasil merebut medali emas. Setelah itu, Johnson tampil sebagai pesaing berat bagi Lewis dan saling mengalahkan di berbagai kejuaraan.
Di kejuaraan dunia tahun 1987, Johnson keluar sebagai juara di nomor 100 meter dan mengalahkan Lewis. Namun Lewis menuduh Johnson telah menggunakan doping.
Johnson kembali berjaya di nomor 100 meter di Olimpiade 1988 dan Lewis hanya meraih perak. Namun tiga hari kemudian, Johnson terbukti doping dan medali emasnya ditarik untuk kemudian diberikan kepada Lewis.
Sebelum Novak Djokovic mulai bersinar dan Andy Murray yang kian menanjak, persaingan ketat terjadi antara Roger Federer dan Rafael Nadal. Rivalitas itu berdampak signifikan pada karier keduanya.
Federer dan Nadal sudah saling berhadapan sejak tahun 2004. Kala itu Nadal yang beru berusia 17 tahun dan berperingkat 34 dunia menghentikan langkah Federer di babak ketiga Miami Masters dalam pertandingan straight set.
Federer dan Nadal kemudian kerap terlibat dalam duel-duel seru. Pertemuan mereka di final Wimbledon tahun 2008 disebut-sebut sebagai yang terbaik dalam sejarah. Nadal akhinya tampil sebagai juara setelah memastikan kemenangan di set kelima dalam pertarungan yang berlangsung selama empat jam 23 menit.
Hingga saat ini, keduanya sudah bertemu sebanyak 28 kali dengan catatan 18-10 untuk keunggulan Nadal. Persaingan keduanya dipastikan masih akan terus berlanjut dalam beberapa tahun ke depan.
Keduanya sama-sama petinju kelas berat legendaris. Ali dan Frazier tiga kali terlibat duel yang kerap disebut-sebut sebagai yang terbesar dalam sejarah tinju dunia.
Duel pertama yang terjadi di tahun 1971 diberi label Fight of the Century itu dimenangi oleh Frazier. Itu juga sekaligus menjadi kekalahan pertama bagi Ali dalam karier proofesionalnya.
Keduanya kembali bertarung di tahun 1974. Di rematch kali ini Ali berhasil membalas kekalahannya di tahun 1971.
Duel ketiga bertajuk Thrilla in Manila untuk perebutan gelar juara dunia tinju kelas berat digelar tahun 1975. Ali dinyatakan menang TKO di pertarungan itu setelah pelatih Frazier tak mengijinkan Frazier melanjutkan duel karena kondisi fisiknya sudah tidak memungkinkan.