Roy Suryo, Pengamat Multimedia yang Kini Jadi Menpora

Roy Suryo, Pengamat Multimedia yang Kini Jadi Menpora

- Sport
Jumat, 11 Jan 2013 15:35 WIB
Jakarta - Roy Suryo tak punya latar belakang olahraga atau kepemudaan karena selama ini memang dikenal lebih banyak menggeluti bidang multimedia, telematika, dan fotografi. Apapun, politikus Partai Demokrat itu sudah didapuk menjadi menpora.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) resmi menunjuk Roy Suryo untuk mengisi posisi menpora, yang sebelumnya diduduki Andi Mallarangeng, dan kemudian Agung Laksono sebagai pejabat sementara, Jumat (11/1/2013) siang WIB.

Kabar penunjukan itu sendiri sejatinya sudah berhembus sejak Kamis (10/1) malam WIB. Maka si menpora baru pun telah dihujani pertanyaan bahkan sebelum ia resmi mengisi posisi yang kini ia duduki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sebuah wawancara pagi ini pria berkumis itu--bak meneruskan "tradisi" kumis dua menpora sebelumnya, yakni Andi Mallarangeng dan Adhyaksa Dault--dengan blak-blakan menuturkan jabatan menpora bukan sesuatu yang mudah untuk ia emban mengingat latar belakangnya yang memang tak klop.

Ia pun tak heran jika masyarakat kemudian tidak menaruh harapan besar kepadanya, meski itu juga takkan membuatnya surut dalam melangkah sebagai menpora. "Justru karena harapan yang sangat rendah dan tipis, lalu saya tidak berlatar belakang olahragawan, saya bukan tokoh pemuda menonjol meskipun ketua korps mahasiswa, tapi itu bukan prestasi yang menonjol. Saya dengar itu semua, memang saya banyak kurangnya, tapi justru saya terimakasih atas masukannya. Insya Allah berbuat yang terbaik," katanya.

Selama ini, anggota Komisi I DPR tersebut memang bukan sosok yang lekat dengan dunia kepemudaan atau, khususnya, olahraga. Roy, seperti pengakuannya, cuma pernah tercatat sebagai ketua Korps I Mahasiswa Komunikasi Komako UGM (1990-1991) saat berkuliah di UGM. Kampus di Yogyakarta itu sendiri menjadi tempatnya meraih gelar sarjana komunikasi, yang kemudian diteruskan di tingkat magister dengan jurusan Perilaku dan Promosi.

Di Indonesia, pria bernama lengkap Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) Roy Suryo Notodiprodjo kelahiran 18 Juli 1968 (44 tahun) itu sejatinya sudah cukup tenar. Lebih dari 10 tahun lalu namanya mulai mencuat ketika menganalisis keaslian suara percakapan telepon antara BJ Habibie dan AM Ghalib. Sejak itu nama Roy Suryo acapkali hadir dalam sederet pemberitaan terkait multimedia, teknologi informasi, telematika, dan fotografi, di 'Tanah Air'--ia juga sempat tercatat sebagai dosen multimedia di beberapa universitas.

Medio 2005 lalu, pria yang juga hobi mengoleksi mobil Mercy tersebut mulai menjajal arena politik nasional. Ia bergabung dengan Partai Demokrat. Di ranah ini, kariernya terus menanjak sampai akhirnya menjadi anggota DPR/MPR RI 2009-2014, yang mana tidak ia selesaikan karena di tengah jalan sudah ditunjuk menjadi menpora.

Setumpuk tugas kini telah menanti si menpora baru, di antaranya pembenahan Kemenpora baik internal maupun eksternal, menjaga dan memajukan prestasi olahraga Indonesia, dan menuntaskan kekisruhan sepakbola yang telah berlarut-larut. Cuma waktu yang akan menjawab apakah Roy Suryo akan bisa menjawab tantangan itu dan membuktikan kalau dirinya pun jago mengurusi sektor pemuda dan olahraga.


(krs/mfi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads