Hal itu diungkapkan pelatih menembak, Glenn Clifton Apfel, saat berbincang-bincang dengan detiksport di Wisma Menpora, Jakarta, Kamis (19/9/2013) siang, terkait perkembangan pelatnas timnya, tiga bulan menjelang SEA Games.
Ia mengatakan, pelatnas akan dipindah dari Jakarta ke Kalimantan, karena pihaknya tak memperoleh saranan latihan yang memadai, terutama soal amunisi (peluru).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal peluru itu penting sebagai salah satu sarana latihan. Peluru yang kami pakai itu peluru api kaliber 22 LR, yang kalau sudah ditembakkan tidak bisa dikembalikan lagi, hilang. Sementara kami tanpa peluru juga tidak bisa latihan, jadi mau bagaimana lagi,β sambungnya.
Pelatnas itu sendiri sudah dijalankan sejak Januari lalu. Pada masa-masa itulah, Pengurus Besar Persatuan Menembak Indonesia berupaya mencari bantuan pinjaman dari berbagai pihak termasuk dari beberapa pemerintah daerah.
"Beruntung, dari Pemerintah Daerah (Pemda) DKI, Pemda Bali, mereka mau membantu untuk meminjamkan peluru, bahkan sekalian mengawasi para atlet," lanjut Glenn.
Perihal rencana memindahkan pelatnas ke Kalimatan, hal tersebut berkat tawaran dari gubernur Kalimantan Timur, Awang Farouk.
"Juni lalu kami mengikuti turnamen Awang Farouk Cup, lalu beliau (gubernur) menawakan kami pelatnas di sana. Kami pikir ini tawaran baik. Jadi dana yang masih ada dipakai untuk ke sana.
"Kami juga mengambil catering yang memenuhi standar gizi di sana, karena kami juga telah pakai ahli gizi khusus. Untuk lapangan, kebetulan lapangan di sana bekas PON 2008, dan berstandar internasional," papar Glenn.
Lagipula, katanya, berlatih di Kalimantan juga cukup menguntungkan bagi para atlet karena mereka jadi lebih fokus dalam menjalani latihan.
"Kalau di Jakarta, mau pulang dekat, ke mana saja gampang perginya. Tapi kalau di Kalimantan tidak semudah itu. Ke pasar saja tidak bisa. Tidur dan latihan ya di sana. Mereka jadi lebih fokus."
Lebih dari itu, hal ini dilakukan sekaligus guna mematangkan kesiapan tim. Soalnya, tim yang terdiri dari 12 atlet ini masih kemungkinan untuk dipangkas.
"Yang kami ajukan ke Satlak 12 atlet, tapi jika dari mereka ternyata meminta untuk harus degradasi lagi, ya kami siap. Batasnya sampai Oktober," ungkap Glenn.
Tim menembak direncanakan berada di Kalimantan selama dua bulan. Setelah itu mereka kembali ke Jakarta dan bergabung dengan pelatnas cabang-cabang lain.
(mcy/a2s)