Kalau peserta pada umumnya datang dengan kaus dan celana pendek, peserta-peserta unik ini memakai kostum lari yang nyeleneh dan menarik perhatian khalayak.
"Ini merupakan tahun kedua saya berpartisipasi di Jakarta International 10K. Tahun sebelumnya saya memakai kostum Poison Ivy, tahun ini memilih Marilyn Monroe," ujar Ola, salah satu peserta Jakarta International 10K 2014 ketika ditemui di Silang Monas Barat Daya, Jakarta, Minggu (8/6/2014).
"Persiapan untuk kostum tidak sampai satu minggu. Saya minta tolong ibu saya yang bantu menjahitkan baju saya," katanya.
Sementara itu, Miftah yang memakai kostum nenek gayung mendapatkan inspirasi dari keponakannya.
"Keponakan saya suka nenek gayung, sehingga saya berperan jadi nenek gayung," katanya.
"Tahun ini saya memilih menjadi nenek gayung, tahun lalu saya menjadi waria dan pasangan saya menjadi hansip," ujar Miftah yang sudah lima kali mengikuti Jakarta International 10K.

Para pelari dengan kostum unik itu merupakan anggota komunitas Extraordinary Jakarta Runners. Mereka tak cuma mengikuti lomba lari di dalam negeri.
"Keberadaan kita untuk menghibur pelari-pelari yang belum terbiasa dengan Jakarta International 10K," ujar wanita yang memakai kostum Snow White.
"Kami bukan hanya aktif di Jakarta, tapi beberapa event maraton lainnya seperti di Prancis," kata Freddy.
"Terakhir kami baru ikut lomba maraton di Singapura," timpal Nining yang berkostum avatar.
"Normal is boring itu salah satu alasan kami memakai kostum seperti ini. Namun, paling tidak ketika orang melihat kita selesai berlari bia bahagia. Jadi, kami telah mampu menularkan virus sehat melalui lari dan virus bahagia," kata Nining.
(mfi/mfi)