Dedeh Erawati: Puasa, Latihan Jalan Terus

Dedeh Erawati: Puasa, Latihan Jalan Terus

- Sport
Sabtu, 05 Jul 2014 11:42 WIB
Dedeh Erawati: Puasa, Latihan Jalan Terus
Jakarta -

Waktu masih menunjukkan pukul 16.40 WIB. Namun Dedeh Erawati sudah berpeluh keringat di lapangan atletik Stadion Madya, Senayan, Jumat (4/7/2014).

Tak tampak sedikit pun dalam raut wajah pelari gawang 100 meter itu rasa lelah meski sedang menjalani ibadah puasa. Terlebih, sore tadi cuacanya tidak terlalu terik sehingga sangat cocok baginya untuk berlatih.

"Insya Allah (puasa)," kata Dedeh usai menjalani latihan kepada detikSport.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadwal latihan untuk bulan ini memang ada sedikit perubahan karena berbenturan dengan ibadah puasa. Latihan pagi hanya untuk pemanasan dan koordinasi dengan pelatih. Sementara untuk sorenya fokus kepada tekniknya.

"Jadwal latihannya sebenarnya tetap dua kali sehari, pagi dan sore. Mungkin jamnya yang untuk latihan sorenya agak dirubah. Biasanya latihan pukul dua, sekarang pukul empat, mendekati magrib," ungkap Dedeh.

Meski begitu, menjalani puasa di sela persiapan menuju multievent bukan kali ini saja dilakoni atlet berusia 34 tahun itu. Pada SEA Games tahun lalu, ia juga mengalami kondisi yang sama. Bedanya hanya pada ajang yang diikutinya saja.

"Memang lagi pas banget. Setiap lagi persiapan jelang multievent ditengah-tengah harus puasa. Seperti SEA Games kemarin. Jadi kitanya juga semakin terbiasa," ungkapnya.

Setidaknya hampir dua jam, Dedeh melakukan latihan yang diarahkan oleh pelatihnya, Kikin Ruhudin. Dari mulai pemanasan, lompat gawang, lari mengitari stadion, hingga pendinginan.

"Intinya sih masih tetap normal latihan terbiasa. Paling dua tiga hari saja penyesuaian. Kemarin juga ada transisi setelah pulang dari Malaysia Open. Selebihnya latihan normal kembali.”

Begitu juga soal tambahan nutrisi. Peraih medali emas SEA Games 2013 Myanmar ini mengaku, tidak terlalu banyak menambah suplemen. "Yang pasti itu waktu sahur makannya harus cukup, susu dan buah juga, semua lengkap. Jadi waktu aktivitasnya tetap terasa sama. Paling cuma menahan haus," katanya.

Nah, biasanya Dedeh mengakali dehidrasi dengan minum banyak air putih pada waktu berbuka dan sahur. "Jangan sampai kurang minum. Terus yang pasti porsi makan yang seharian itu diisi waktu makan dan berbuka. Karena sebenarnya rutinitas kita sama saja. Hanya jadwalnya saja yang berubah."

Setelah sesi latihan sore itu selesai, Dedeh bergegas menuju Hotel Wisma Atlet Century. Di perjalanan menuju ke Hotel, suara azan lebih dulu bergema sehingga ia berbuka di jalan dengan air putih.

Tepat pukul 18.06 WIB. Dedeh akhirnya tiba di hotel bersama rekan sesama atlet, Dwi Ratna. Di lantai tiga hotel, berbagai menu prasmanan sudah tersedia dan tertata rapi untuk para atlet pelatnas Indonesia Asian Games 2014.

Dedeh bersama Dwi langsung bergegas menuju ruang makan. Kedua atlet atletik itu kemudian memilih menu yang sudah tersaji.



Dedeh memilih nasi putih, daging rendang, sayur tumis kacang, mie kwetiauw, sayur sop, kerupuk, serta teh manih hangat sebagai menu buka puasanya hari ini.

"Menunya lengkap kan? Dagingnya juga enak. Ada tumis kacang sebenarnya secara gizi bagus," seloroh Dedeh soal menu berbukanya hari ini.

Sementara Dwi yang merupakan atlet lempar cakram memilih menu yang lebih sedikit. Nasi putih, daging rendang, dan sayuran.

"Diet mbak, hahaha…. Engga, sebenarnya engga boleh banyak-banyak juga makannya. Nanti kaget," sahut Ratna soal porsi makanannya yang sedikit, sore tadi.

Bagi Dedeh, menikmati makanan di hotel bukan saatnya lagi mengeluh bosan. Mau tidak mau semua harus dilahap.

"Kalau dibilang enak, sebenarnya makanan di hotel ini enak. Cuma memang kita suka bosan. Tapi kita kan butuh. Ibarat mesin mobil jadi bagaimanapun harus selalu penuh bensinnya.

"Mungkin memang makanan seperti cumi, salad, ikan salmon atau jus, tidak ada di sini. Jadi salah satu caranya makan di luar. Jadi ditukar begitu, hari ini makan di hotel, beberapa hari di luar. Yang penting gizinya tetap terpenuhi."

**

Usai menemani berbuka, detikSport juga diberi kesempatan menilik kamar sang atlet.

Di ruang berukuran 9x5 meter itu, Dedeh berada satu kamar dengan Dwi Ratna. Bagi Dedeh, bisa sekamar bersama teman dari cabang atletik memiliki arti tersendiri. Paling tidak untuk menjalani kegiatan puasa ada yang menemani.

"Biasanya habis berbuka, kami sholat tarawih di Masjid Albina. Setelah itu cari makan, lalu sahur di hotel," ujarnya menyebutkan kegiatannya.

Kamar itu berisi tiga tempat tidur berukuran singel. Satu sofa panjang yang berdekatan dengan tempat tidur, serta kamar mandi yang berada dekat pintu masuk.



Dedeh sendiri menempati tempat tidur paling tengah. Sementara Dwi menempati tempat tidur paling pojok berdampingan dengan kamar mandi.

Tepat di depan tempat tidur, berdiri sebuah buffet berbalut kaca. Di bagian meja buffet itulah, sejumlah peralatan wanita, makanan kecil hingga suplemen tertata rapih.

"Lumayan besar kalau untuk sendiri. Tapi untuk berdua kamar ini cukup pas. Lampunya juga di-setting remang-remang supaya kita beristirahat. Jadi sebenarnya tinggal di sini juga enak," ungkapnya.

Tak hanya beristirahat, di kamar itu juga Dedeh suka menghabiskan waktu untuk nonton televisi, termasuk ikut menikmati pertandingan-pertandingan Piala Dunia.

"Suka nonton Piala Dunia juga. Jadi sembari sahur sekalian nonton bola juga. Apalagi sekarang banyak yang pukul dinihari. Cuma kemarin televisi aku sempat rusak. Jadi beberapa pertandingan tidak nonton," katanya.

Bicara soal jagoan. Dedeh mengaku cukup bingung harus menentukan yang mana. Menurutnya negara-negara yang sudah sampai babak 8 besar adalah yang terbaik.

"Aku bingung nih. Semuanya punya hubungan emosional. Jerman aku pernah ke ke sana. Argentina, aku berteman sama (Lionel) Messi, pernah foto maksudnya, hahaha... Sama Brasil, Olimpiade di sana. Jadi semuanya punya kedekatan. Jadi bingung pilih yang mana. Jadi siapa saja deh," urainya seraya tertawa.

Dedeh merupakan satu dari dua atlet cabang olahraga atletik yang dipersiapkan PB PASI guna menghadapi Asian Games di Incheon, Korea Selatan, pada September mendatang. Atlet lainnya adalah Maria Londa di nomor lompat jauh dan lompat jangkit.

(mcy/a2s)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads