Peter Gontha, salah satu pencetus acara, mengaku tertantang untuk mengadakan turnamen yang dapat mencetak juara-juara golf nasional. Dia menyayangkan banyaknya lapangan golf di Indonesia tak dibarengi dengan banyaknya prestasi yang diukir oleh atlet golf lokal.
"Kami cuma tertantang. Kita ini 250 juta orang lho, kok tidak punya juara. Kan sedih," kata Peter dalam acara konferensi pers bertajuk βBuilding The Future, 17 National Rising Golf Stars β Competing To Be The Bestβ di Pondok Indah Golf Course, Jakarta Selatan, Minggu (6/7/2014).
Senada dengan Peter, Ketua Acara Budi Kosasih juga menyayangkan minimnya prestasi Indonesia dalam olahraga golf. "Kita di negeri yang begitu banyak orang, tetapi prestasi di bidang golf sama sekali tidak menonjol," kata Budi.
Budi memberi contoh negara tetangga Thailand yang bisa berprestasi di level Asia. "Kenapa Thailand begitu maju? Karena ibu Tiger Woods orang Thailand, jadi di sana ada idola untuk anak-anak yang ingin seperti Tiger Woods. Tapi tak hanya di sana, pemerintah dan orang-orang golf juga sangat membantu," ucapnya.
Ketika ditanya mengapa peserta yang dapat berlaga di turnamen ini hanya 17 orang, Peter menjelaskan bahwa tujuannya supaya senada dengan hari Kemerdekaan Indonesia. "Membuat even tahunan setiap tanggal 17 Agustus. Yang kita pilih untuk ikut turnamen ini hanya 17 orang, yang bisa masuk final hanya 8 orang," ujar Peter.
Uniknya lagi, hadiah utama turnamen ini pun disesuaikan dengan usia Kemerdekaan Indonesia tahun ini, yakni uang cash sebesar Rp 69 juta. "Tahun depan jadi Rp 70 juta, sesuai usia Indonesia," tutur Peter.
Juga hadir dalam acara konferensi pers dua pemain pro, George Gandranata dan Putra Abhinawa Sahari, serta satu pemain amatir Yumaira Salmun.
George yang saat ini menduduki peringkat teratas Professional Golf Tour Indonesia (PGTI) sangat mengapresiasi diselenggarakannya turnamen ini. Menurutnya, turnamen ini dapat mendorong para pemain amatir agar bisa berkiprah di SEA Games. "Karena memang benar populasi kita nomor empat di dunia, tetapi golf kita kalah dari Thailand dan Malaysia," kata George.
"Ini merupakan sebuah challenge untuk semua pemain muda untuk membawa nama bangsa Indonesia, agar Indonesia bisa berkibar bukan hanya di Asia, tapi juga di dunia. Di setiap turnamen skor kita semakin bagus," ujarnya.
Acara ini diharapkan dapat membuka kesadaran akan kebutuhan untuk menciptakan pemain golf berbakat, menambah ketertarikan di tingkat pemain golf muda, dan meningkatkan kualitas olahraga golf juga industri pariwisata Indonesia.
(mfi/cas)











































