Suhu di sirkuit Suzuka dari mulai tengah hari sampai sore nanti menyentuh angka 35 derajat celcius, Jumat (26/7)
Para pebalap pun mesti sering-sering mengompres lehernya dengan es batu untuk menurunkan suhu badan sesuai beraksi di lintasan. Pebalap Jepang yang memperkuat tim A Yamaha Indonesia, Shigeru Ibaraki tampak lega setelah menanggalkan baju balapnya dan berendam di kolam karet yang ada di depan garasi tim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pantuan Detiksport, semua garasi dan paddock selali menempatkan kipas-kipas angin berukuran besar di setiap sudut ruangan. Tak ketinggalam dengan galon-galon air minum yang wajib ada.
Topi, kaca mata hitam, kipas, handuk serta air minum botolan menjadi 'aksesoris' yang hampir selalu dibawa oleh semua orang yang lalu lalang di Suzuka.
Seorang ofisial Yamaha Motorcorporation yang menemano Detiksport dan sejumlah wartawan lainnya, Mariko, tak jarang mengeluhkan cuaca ini. "It's very hot yeah?" ucap dia beberapa kali hari ini.
Media center pun cukup penuh. Tak cuma memanfaatkan jam kosong, mereka yang tak punya keperluan di luar pun memilih untuk ngadem. Saking panasnya sejumlah jurnalis bahkan memilih duduk di atas lantai.
Pebalap Yamaha Indonesia paham betul dengan cuaca panas di Suzuka. Sejak awal mereka sudah siap dengan tantangan ini.
"Cuaca panas seperti ini akan berpengaruh pada grip ban. Apalagi di lintasan, suhu akan semakin panas," kata Sigit PD.

(rin/mrp)











































