Lebih dari 1.500 Peserta Akan Ikuti Bromo Marathon

Pasuruan -

Bromo Marathon edisi kedua dipastikan lebih semarak dibandingkan tahun lalu. Lebih dari 1.500 peserta akan mengikuti lomba lari di salah satu kawasan terindah di Indonesia tersebut.

"Target kita sebenarnya minimal 1.500, maksimal 3.000. Tapi untuk sekarang yang sudah terdaftar sekitar 1.538 peserta," demikian keterangan Co-Director sekaligus founder Bromo Marathon, Dedik Kurniawan, kepada detikSport, ‎Kamis (21/8/2014).

Jumlah ini menurut‎ Dedik bisa saja bertambah karena belum digabung dengan peserta yang secara khusus akan dibawa oleh pihak-pihak sponsor.

"Diperkirakan kalau ditambah dari sponsor bisa capai 1.600-1.700 pelari," katanya.

Tahun lalu, di edisi pertama Bromo Marathon, event ini "hanya" diikuti 900 orang dari 30 negara. Kini, yang terdaftar akan berpartisipasi berasal dari 39 negara, meskipun 70%-nya dari dalam negeri.

"Event ini memang belum diikuti pelari-pelari elite dunia. Tapi mereka yang daftar sudah biasa mengikuti lomba-lomba lari di mana-mana, seperti Singapura, Malaysia, Jerman, Belgia, dan lain-lain," tambah Dedik.

"Kami sendiri merasa senang dengan peningkatan jumlah peserta tahun ini, karena itu menandakan adanya antusiasme dari masyarakat."

Ke depan, lanjut Dedik, ia berharap Bromo Marathon bisa diikuti semakin banyak peserta. Namun, hal itu mesti dibarengi dengan kesiapan pihak terkait terutama pemerintah daerah setempat, dalam menyiapkan sarana akomodasi. Penyelenggara Bromo Marathon bermarkas di Desa Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

"Saat ini yang masih terkendala soal akomodasi. Soalnya di sekitar Bromo (dari jalur Pasuruan), hotel berbintang hanya satu. Kelas-kelas losmen juga sedikit, dengan rata-rata 16 kamar. Jadi sekarang kami sedang fokus cari penginapan di rumah-rumah penduduk. Ya kurang lebih, masih perlu 50 kamar lagi," ucap Dedik.

Bromo Marathon 2014 akan dihelat pada 7 September, dengan 3 kategori lomba:
The Bromo Marathon (42,195 km), The Half Marathon Bromo (21,097 km) dan The Bromo 10K.

Rute Bromo Marathon akan melewati wilayah pedesaan di sekitar Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru, yang menyuguhkan pemandangan alam indah dan dramatis. Itu belum termasuk Pura dan interaksi langsung dengan masyarakat Tenger yang unik di sepanjang jalan. Seluruh rute tersebut memberikan keragaman medan menantang di mana setengah rute di jalan beraspal dan setengah di jalan setapak, dengan ketinggian bervariasi dari 1.950 m ke 2.750 m .

Pada malam sebelum perlombaan, Bromo juga menjadi tuan rumah "Tengger Art and Culture Festival", yang tahun ini masuk edisi kedua. Festival tersebut akan mempertontonkan budaya Tengger yang kaya, melalui berbagai lagu dan tarian yang menceritakan kisah-kisah Tengger tradisional.

Bromo Marathon juga mengemban misi sosial karena event ini juga dijadikan sebagai sebuah penggalangan dana untuk dunia pendidikan masyarakat sekitar Bromo, khususnya di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, seperti membangun dan memperbanyak perpustakaan di sekolah-sekolah.

(mcy/a2s)