Satu-satunya medali itu disumbangkan Fidelys Lolobua dari nomor kata perorangan. Nomor kumite yang meraih medali empat tahun lalu tak berkutik.
Umar sebagai penyumbang perak di Asian Games 2010 di Guangzhou sudah memprediksi hasil yang diraih itu. Sebab, menurut dia, persiapan karate ke Incheon sama sekali tak ideal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sistem yang dibangun sudah tak jelas. Pemilihan atlet, penunjukkan pelatih, dan turnamen yang tak rutin menjadi persoalan yang mengemuka. Ditambah sistem kontrak atlet dan pelatih yang tidak jelas, manajer yang tak tahu perkembangan karate di level internasional.
"Padahal soal dana karate seharusnya tak kesulitan karena kami dapat sponsor dari BRI. Artinya dana ada tapi kenapa mengandalkan dari menpora yang setiap tahun memang akan terlambat cairnya. Ini sangat menggelikan," tutur Umar.
Dia pun mengingatkan agar Forki, KONI, KOI, dan Menpora segera berbenah. Apalagi Indonesia akan jadi tuan rumah pada Asian Games 2018.
"Emas bukan hal yang tidak mungkin asal sistemnya berjalan dengan baik. Peatih harus yang berkualitas, bisa kombinasi pelatih lokal dan asing. Juga turnamen rutin untuk para karateka nasional," harap pemilik 12 keping emas SEA Games itu.
(fem/rin)