Pulang dari Asian Games tanpa membawa medali, tim taekwondo Indonesia segera berbenah dan mulai fokus pada persiapan menghadapi SEA Games 2015.
Hal itu disampaikan Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), Zulkifli Tanjung, ketika dihubungi detiksport, Senin (13/10/2014).
Usai libur selama sepekan sejak berakhirnya Asian Games 2014, tim taekwondo langsung bergerak. Bahkan hari ini mereka sudah mulai melakoni latihan di gelanggang olahraga POPKI, Cibubur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai persiapan menuju SEA Games, ia mengatakan pihaknya menyiapkan 15 atlet untuk kyourugi (tarung) dan poomsae (jurus). Nama-nama taekwondoin yang dipersiapkan pun hampir sama dengan Asian Games, yakni Mariska, Ong Stevanus, Aggie Sepdia, dan Aghniny Haque. Sementara sisanya adalah para taekwondoin muda yang sudah pengurus siapkan beberapa waktu lalu.
"Mengenai sedikit banyaknya atlet tidak masalah bagi saya. Terpenting pada proses persiapan SEA Games atlet kami bisa diberikan uji coba yang banyak oleh pemerintah.
"Di cabang beladiri seperti olahraga taekwondo, yang paling penting adalah banyak tanding. Jadi bukan matang di latihan saja, tapi matang juga dalam pertandingan. Ini bisa dilihat dari hasil Asian Games kemarin. Atlet kami dari segi permainan, skill bagus. Hanya kurang di pengalaman bertanding saja," tambah Zulkifli.
Ia mengharapkan agar perencanaan untuk event multicabang selanjutnya bisa dibuat secara terprogram dan jelas. Setidaknya ada sistem yang diubah ke arah yang lebih baik.
"Dukungan pemerintah agar lebih banyak dan tidak ada alasan untuk keterlambatan peralatan, anggaran tersendat, dan hal lainnya. Jangan juga otaknya otak proyek, tapi kepentingan atlet justru dikesampingkan. Saya yakin kalau sistem olahraga Indonesia begini terus, sampai kapanpun kita tidak akan menang," tegasnya. (mcy/a2s)