Kesimpulan itu didapatkan Imam setelah melihat langsung sekolah atlet Ragunan di Jakarta Selatan pekan lalu. "Ragunan itu, aduh, sudah jadul (jaman dulu, Red) sekali. Saya bilang negara itu zolim, punya banyak sekali atlet bertalenta tapi tak bisa menjadi prestasi," kata Imam pada diskusi di kantor redaksi detikcom, Kamis (6/11/2014) petang.
Ya, Sekolah Ragunan yang dibangun pada masa Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin itu memang masih menjadi sekolah olahraga yang eksis melahirkan atlet-atlet berprestasi. Namun, fasilitasnya jauh dari ideal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, Imam melihat Hambalang yang pernah dikembangkan di masa Menpora Andi Mallarangeng sejatinya ideal untuk dijadikan pusat pembinaan olahraga seperti Ragunan di masa lalu. Agar tak salah langkah, Imam pun berkonsultasi dengan KPK.
"Dari hasil blusukan kemarin, saya dapatkan kalau sarana dan prasarana olahraga adalah persoalan besar. Juga sekolah olahraga. Sebenarnya guru olahraga juga, tapi itu ranah kementerian Pendidikan Nasional," tutur Imam.
"Dengan begitu Hambalang harus dihidupkan kembali. Ada yang bilang kontur tanah di sana jelek, makanya saya akan datang ke sana. Selain itu saya juga meminta acuan ke KPK, mana yang boleh, mana yang tidak boleh. Pertama-tama tentunya minta kepastian dulu apakah masih bisa dilanjutkan atau tidak pembangunan Hambalang itu.
"Ini 'kan soal masa depan. Sebaiknya bermimpi untuk sesuatu yang bagus daripada tidak sama sekali," beber pria asal Bangkalan, Jawa Timur itu.
Tak menutup kemungkinan, Imam juga bakal menggandeng pihak asing. Salah satu upayanya adalah memanfaatkan fasilitas olahraga yang dimiliki perusahaan asing.
"Mereka 'kan punya sarana olahraga yang bagus-bagus. Bisa sepekan dua atau tiga hari dipakai," beber dia.
Fasilitas olahraga lain yang menurut Imam memprihatinkan adalah kompleks olahraga Gelora Bung Karno di Senayan. Imam tak habis pikir dengan pengelolaan kompleks GBK yang ada di bawah sekretaris negara, bukan menpora. Padahal kompleks tersebut diisi dengan fasilitas olahraga, baik untuk olahraga rekreasi ataupun prestasi.
"Dalam program saya ada usaha untuk pengembalian aset pengelolaan GBK ke Menpora," beber bapak tujuh anak itu.
(fem/a2s)