Atas undangan dari PT Astra Honda Motor, detikSport berkesempatan untuk mengunjungi Buriram United International Circuit (BRIC)--atau yang juga disebut dengan Chang International Circuit--pada 7-9 November 2014. Saat itu tengah berlangsung ajang Asia Road Racing Championship 2014 seri V.
BRIC terletak di distrik Muang, provinsi Buriram, atau sekitar 392 km dari Bangkok. Untuk mencapai lokasi, diperlukan waktu tempuh selama 5-6 jam lewat perjalanan darat dari ibukota Thailand itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak sulit untuk menemukan lokasi BRIC. Sirkuit tersebut terletak di belakang I-Mobile Stadium yang merupakan kandang dari klub sepakbola kenamaan Thailand, Buriram United FC. Jangan heran dengan nama yang sama antara sirkuit dengan salah satu klub Thai Premier League itu. Sebab, keduanya memang dimiliki oleh orang yang sama. BRIC dibangun oleh Newin Chidchob yang juga merupakan pemilik Buriram United FC.
Gedung yang menjadi bangunan utama sirkuit terbagi menjadi tiga lantai. Lantai dasar berisi 30 paddock untuk tim-tim yang akan bertanding di BRIC.
Naik satu lantai, terdapat sejumlah ruangan VIP. Di lantai yang sama pula, ada empat ruang media center yang nyaman bagi para jurnalis. Koneksi internet yang lancar serta beberapa layar televisi yang menampilkan situasi di atas lintasan serta hasil-hasil balapan mempermudah kinerja para pewarta.
Di lantai satu juga bisa ditemui dua toko souvenir yang menjual berbagai macam pernak-pernik BRIC. Sejumlah barang ditawarkan di sana, mulai dari gelang, gantungan kunci, topi, kaus, polo shirt, payung, sampai tas.
Harga yang ditawarkan pun beragam. Sebuah gelang, misalnya, dibanderol 60 Baht (sekitar Rp 22 ribu). Sementara jika ingin membeli kaus, uang sebesar 240 Baht harus dikeluarkan (sekitar Rp 88 ribu). Tas menjadi barang yang paling mahal dengan harga 650 Baht (sekitar Rp 240 ribu).
Lantai dua menjadi akses untuk masuk ke area grand stand. Terdapat 22 area untuk menyaksikan jalannya balapan. Tak perlu khawatir akan rasa lapar saat menyaksikan balapan. Di sana juga terdapat sejumlah kios penjual makanan dan minuman ringan. Sebanyak empat buah toilet juga disiapkan di lantai dua.
Meski sudah bertaraf internasional, bahasa masih kerap menjadi kendala utama bagi para pengunjung dari luar negeri. Tak banyak yang bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Sebagai contoh, detikSport mendapat kesulitan saat berupaya untuk berkomunikasi dengan penjaga toko souvenir. Pengetahuan bahasa Inggrisnya hanya terbatas pada harga barang yang dijualnya.
Meski demikian, sirkuit berkapasitas 50.000 penonton itu punya nilai plus lain. BRIC sudah mendapat sertifikat tingkat tertinggi dari FIA (grade 1) dan FIM (grade A). Jadi, BRIC dinilai layak untuk menggelar event sekelas Formula 1 dan MotoGP.
Kehadiran BRIC akan menambah semarak dunia balap di Asia Tenggara. Selain Singapura dengan balapan malam Formula 1 dan Malaysia yang punya Sirkuit Sepang, Thailand akan segera menjadi tujuan baru ajang balap dunia lewat Buriram United International Circuit.
(nds/din)