Menteri Pemudan dan Olahraga, Imam Nahrawi, secara khusus telah meminta KONI melepas lima cincin yang selama ini jadi logo organisasi tersebut. Langkah tersebut diambil menpora sebagai respons terhadap surat dari Komite Olimpiade Internasional atau International Olympic Committee (IOC).
"Ya, kalau kami nanti harus bertindak tegas, ya tentu harus tegas. Artinya ini semua demi koridor bersama bukan demi kepentingan Menpora. Terlalu berisiko kalau hanya memikirkan ego saja yang muncul," kata Deputi V bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tegasnya seperti apa? Nanti kami lihat perkembangannya. Tapi sejauh ini kami masih berprasangka positif bahwa KONI pasti kooperatif," tambahnya.
Gatot sadar kalau persoalan antara KONI dan KOI bukan semata logo lima ring saja. Kedua organisasi tersebut dalam beberapa kesempatan mengalami gesekan karena fungsi dan perannya yang seperti dua sisi mata uang.
"Wong di UU saja ada pasal 36 yang mengatur tentang masalah KONI, pasal 44 masalah KOI. Di situ juga fungsinya mereka setara. Memang saya akui ini dibutuhkan ketegasan dari Kemenpora. Inilah saatnya. Ibaratnya kayak gunung es harus diselesaikan satu-satu supaya tidak menumpuk."
(mcy/din)