Setelah Vakum Tiga Tahun, Tinju Piala Presiden Kembali Digulirkan

Setelah Vakum Tiga Tahun, Tinju Piala Presiden Kembali Digulirkan

- Sport
Kamis, 05 Mar 2015 19:01 WIB
Mercy Raya/detikSport
Jakarta - Setelah hampir tiga tahun vakum, turnamen tinju amatir internasional Piala Presiden akan kembali digelar. Ajang itu sekaligus dimanfaatkan untuk persiapan tim nasional tinju menghadapi SEA Games dan kualifikasi Olimpiade.

Piala Presiden akan kembali dihelat pada 19-25 April di Palembang Sport Convention Center (PSCC), Palembang, Sumatera Selatan. Sejauh ini ada 25 negara yang memberikan konfirmasi bakal meramaikan ajang tersebut. Di antaranya, Afghanistan, Australia, Bangladesh, Bhutan, Filipina, Hong Kong, India, Jepang, dan sejumlah negara-negara Asia Tenggara.

Menurut Ketua Umum PB Pertina, Reza Ali, berencana menurunkan tiga tim terbaik dengan total 36 petinju. Mereka bertekad untuk jadi juara umum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Piala Presiden ini kami gelar untuk melihat kemampuan atlet kita. Kalau tidak dilaksanakan kapan kami bisa mengevaluasi atlet, apalagi akan ada kualifikasi Olimpiade akhir tahun ini juga," kata Reza dalam jumpa pers yang digelar di Kantor PB Pertina, Senayan, Jakarta Kamis (5/3/2015).

"Hampir semua negara Asia Tenggara datang. Jadi kami bisa saling intip kekuatan. Selain itu, kami juga mengadakan turnamen ini pada bulan April supaya ada waktu untuk perbaikan bagi si atlet. Soal target kami ingin jadi juara umum," imbuh Sekretaris Jenderal PB Pertina Martinez dos Santos.

Piala Presiden pertama kali diselenggarakan di Istana Olahraga, Senayan tahun 1976. Tuan rumah menjadi juara umum kala itu, dan Syamsul Anwar Harahap terpilih sebagai petinju terbaik, setelah dalam pertandingan final kelas welter ringan yang luar biasa mengalahkan Thomas Hearns dari Amerika Serikat.
Β 
Beberapa tahun kemudian Thomas Hearns menjadi petinju pertama yang berhasil merebut empat gelar juara dunia dari kelas berbeda.

Piala Presiden terakhir atau yang ke-21 diselenggarakan di Stadion Tennis Indoor, tahun 2011. Jepang sebagai juara umum, dan Julio Bria (Indonesia) hanya merebut medali perunggu.

(mcy/fem)

Hide Ads