Grand Final Proliga 2015 Digelar di Yogyakarta

Grand Final Proliga 2015 Digelar di Yogyakarta

- Sport
Jumat, 17 Apr 2015 19:09 WIB
Grand Final Proliga 2015 Digelar di Yogyakarta
Yogyakarta - Partai puncak atau grand final Pertamina Proliga 2015 akan digelar di GOR Among Raga Yogyakarta, Minggu (19/4/2015). Partai final putri akan mempertemukan Jakarta Electric PLN dengan Jakarta PGN Popsivo. Sedangkan di final putra akan mempertemukan juara bertahan Surabaya Samator melawan Jakarta Electric PLN.

"Ini bakal menjadi pertandingan menarik. Semua tim yang berlaga di partai final ingin menang dan tampil baik," ungkap Direktur Proliga, Hanny S. Surkatty kepada wartawan di Hotel Melia Purosani Yogyakarta, Jumat (17/4/2015).

Hanny mengatakan Yogyakarta sengaja dipilih menjadi tempat pertandingan grand final karena Yogyakarta menjadi salah satu barometer pembinaan bola voli di Indonesia. Sedangkan dari sisi penonton juga banyak. Demikian pula tenpat pertandingan GOR Among Raga juga memenunhi standar dan mampu menampung sekitar 6 ribu penonton. Untuk harga tiket reguler dijual Rp 50 ribu, VIP Rp 100 ribu dan VVIP Rp 200 ribu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada tahun lalu selama tiga hari, jumlah tiket terjual sekitar 11 ribu. Saat ini atau pada hari ini tiket yang terpesan sudah sekitar 2 ribu. Masyarakat Yogya sangat antusias dengan bola voli," katanya.

Dijelaskannya, pada hari Minggu tersebut akan digelar empat partandingan mulai pukul 07.30 WIB. Pertandingan pertama, untuk memperebutkan juara ketiga putri akan bertemu Jakarta Pertamina Energi melawan Jakarta BNI 46. Selanjutnya partai putra memperebutkan tempat ketiga antara Jakarta Pertamina Energi melawan Jakarta BNI 46.

"Final putri antara Jakarta Electric PLN melawan Jakarta PGN Popsivo. Sedangkan final putra Jakarta Electric PLN melawan Surabaya Samator," katanya.

Selain itu lanjut Hanny dalam laga puncak ini, juga akan memilih atau menentukan 8 kategori terbaik mulai dari pemain terbaik untuk masing-masing posisi seperti the best spiker, libero dan MVP. Pemilihannya tidak hanya berdasarkan penampilan saat pertandingan atau berdasarkan statistik saja, namun juga masalah attitude atau perilaku.

"Predikat terbaik ini, sekali lagi bukan hanya ditentukan dari kemampuan teknis saja tapi juga non teknis. Kita berharap adanya pemilihan tersebut agar para pemain Proliga dapat menjadi panutan para pemain bola voli seluruh Indonesia," pungkas Hanny.

(bgs/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads